TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan, Imran Khan, ditangkap pada Selasa, 9 Mei 2023 dalam kasus korupsi. Pemimpin oposisi berusia 70 tahun itu kemudian didakwa dan ditahan selama delapan hari mulai Rabu, 10 Mei 2023. Ia menjalani proses sidang di pengadilan yang dipindahkan sementara ke wisma polisi di Ibu Kota Islamabad.
Protes dan kerusuhan kemudian berlanjut ketika Imran Khan diseret dari pengadilan ke lokasi yang tidak diketahui. Para pendukungnya bentrok dengan polisi di seluruh negeri. Kepolisian Pakistan mengatakan lebih dari 1.000 orang telah ditangkap sejak protes pecah pada awal penangkapan Imran Khan.
Walau telah dicopot sebagai PM tahun lalu, Imran Khan tetap menjadi tokoh oposisi paling populer di Pakistan. Kini, ia resmi menjadi mantan PM Pakistan ketujuh yang ditangkap karena kasus pidana.
Mengapa Imran Khan Ditangkap?
Imran Khan telah didakwa dalam lebih dari 100 kasus—termasuk korupsi, terorisme, dan penistaan—sejak pencopotan kekuasaannya melalui mosi tidak percaya di parlemen. Penangkapan Imran Khan dilakukan sehubungan dengan kasus Al-Qadir Trust (sebuah lembaga perwalian pendidikan) yang dimulai tahun lalu oleh pemerintahan PM Shehbaz Sharif.
Pada Selasa, 9 Mei 2023, Biro Akuntabilitas Nasional (National Accountability Bureau atau NAB) mengatakan bahwa Imran Khan ditangkap karena “kejahatan korupsi” terkait dengan perwalian tersebut. Menteri Dalam Negeri, Rana Sanaullah Khan, membenarkan bahwa mantan PM sekaligus pemimpin partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) itu ditangkap dalam kasus yang tengah dikejar oleh badan antikorupsi.
Apa Itu Kasus Al-Qadir Trust?
Juni 2022, pemerintah menuduh Imran Khan dan istrinya, Bushra Bibi, memperoleh tanah senilai miliaran rupee (sekitar puluhan miliar rupiah) untuk membangun sebuah lembaga pendidikan, yakni Al-Qadir University Trust. Tanah itu mereka dapat dari Malik Riaz, seorang taipan properti utama Pakistan.
NAB menuduh bahwa partai PTI milik Imran Khan mencapai kesepakatan dengan Riaz dalam rencana ilegal quid pro quo (semacam kompensasi suap). PTI tampaknya membantu Riaz dalam praktik pencucian uang lebih dari $239 juta hingga menyebabkan kerugian pada perbendaharaan nasional.
Bagaimana Reaksi Pendukung Imran Khan terhadap Peristiwa Penangkapan?
Bentrokan pecah di semua kota besar Pakistan setelah penangkapan Imran Khan dan berlanjut satu hari kemudian saat ia dihadirkan di pengadilan. Pendukung PTI turun ke jalan-jalan Islamabad serta Karachi, Lahore, Peshawar, dan beberapa kota lainnya. Polisi mengatakan bahwa hampir 1.000 orang telah ditangkap di Provinsi Punjab.
Pemerintah Pakistan meminta agar tentara dikerahkan untuk menanggapi protes. Setidaknya satu orang tewas di kota barat daya Quetta pada hari penangkapan Imran Khan dan puluhan lainnya terluka di berbagai wilayah negara.
Pihak berwenang membatasi akses ke Twitter, Facebook, dan platform media sosial lainnya serta broadband seluler. Menurut organisasi pemantau siber NetBlocks, penutupan akses internet secara total telah diamati di beberapa wilayah Pakistan.
Imran Khan versus Tentara
“Kematian” politik Imran Khan berakar pada realitas kembar. Di dalam parlemen, partai PTI milik mantan PM itu telah kehilangan dukungan dari sekutu koalisi yang menerima mosi tidak percaya. Di luar pun, Imran Khan tampak kehilangan dukungan dari militer Pakistan yang diduga sempat membantunya dalam pemenangan pemilu 2018.
Namun pada 2022, militer Pakistan secara terbuka berselisih dengan Imran Khan atas penunjukan militer senior dan keputusan kebijakan. Perselisihan berlanjut dengan Imran Khan yang meminta presiden untuk menyelidiki militer atas serangan terhadapnya.
Sebelum berangkat untuk sidangnya, Imran Khan berbicara kepada bagian informasi militer dan mengutuk mereka karena menuduhnya telah merusak reputasi militer. Tak lama kemudian, mantan PM itu ditangkap.
Militer Pakistan lalu menyebut hari penangkapan Imran Khan—9 Mei 2023, ketika protes meledak di seluruh negeri—sebagai “babak kelam” dalam sejarah negara tersebut.
Apa Berikutnya?
Imran Shafique, pengacara dan mantan jaksa di NAB, mengatakan bahwa Imran Khan dapat ditahan selama maksimal 14 hari sesuai peraturan bironya. Oleh karena itu, penahanan awal Imran Khan selama 8 hari bisa diperpanjang sebanyak 6 hari lagi.
Ada dua jenis penahanan sesuai hukum Pakistan, yakni fisik dan yudisial. Imran Khan saat ini masih berada di bawah penahanan fisik. Setelah 8 hari berakhir, ia akan dipindahkan ke penjara di bawah penahanan yudisial.
Shafique juga menjelaskan, Imran Khan akan dapat meminta jaminan setelah masa penahanannya berakhir. Pengadilan nantinya akan memutuskan apakah jaminan tersebut dapat diberikan atau tidak.
Pilihan editor: Dibebaskan dengan Jaminan, Mantan PM Pakistan Imran Khan Pulang Kampung
NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM