TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar The Telegraph berdasarkan keterangan sejumlah sumber mewartakan India bersiap melakukan kampanye diplomatik agar ribuan artefak yang diambil dari India oleh Inggris selama masa penjajahan, dikembalikan. Salah satu benda berharga yang diambil dari India adalah potongan salah satu berlian terbesar di dunia.
Dorongan untuk merebut kembali harta karun yang hilang pada masa Kerajaan Inggris berkuasa di India berasal dari sejumlah pejabat eselon India. Kampanye ini juga dilaporkan masuk dalam daftar prioritas Perdana Menteri India Narendra Modi. Salah satu sumber mengatakan pada The Telegraph inisiatif ini dikenal dengan nama ‘perhitungan di masa lalu’.
Upaya untuk mendapatkan kembali harta karun India tersebut kemungkinan akan dipimpin oleh pejabat di tingkat menteri dan staf diplomat India. Sejumlah sumber mengatakan pada Telegraph, artefak-artefak yang diambil selama masa penjajahan Inggris pada dasarnya dicuri karena tidak etis memindahkan barang-barang milik negara tersebut pada era penjajahan.
Telegraph dalam pemberitaannya menyebut kampanye untuk merebut kembali artefak-artefak ini, bisa merusak hubungan India – Inggris, yang digambarkan Inggris sebagai permata di mahkota. Selama masa penjajahan, Inggris melihat India sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya dan lokasinya strategis.
Sejumlah diplomat India di London diperkirakan akan melayangkan permintaan resmi kepada sejumlah individu dan lembaga yang saat ini memegang harta karun India tersebut. Proses tersebut kemungkinan akan dimulai pada tahun ini juga.
Kampanye untuk mengembalikan harta karun India, di antaranya untuk membawa pulang berlian 105 karat Koh-i-Noor. Itu adalah berlian yang sangat berharga, yang pernah dipegang oleh penguasa India, namun direbut oleh Inggris saat aneksasi Provinsi Punjab pada 1849. Berlian itu, saat ini dipasang di mahkota mendingan Ratu Elizabeth II.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Film Bollywood tentang Perekrutan ISIS Bikin Geger India
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.