TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pesawat Ukraina telah menyerang dua lokasi industri di kota Luhansk yang dikuasai Rusia di Ukraina timur dengan rudal jelajah jarak jauh Storm Shadow pasokan Inggris.
Inggris pada Kamis menjadi negara pertama yang mengatakan telah mulai memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh, yang akan memungkinkannya untuk menyerang pasukan Rusia jauh di belakang garis depan saat mempersiapkan serangan balasan besar.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan rudal itu dapat digunakan di dalam wilayah Ukraina, menyiratkan bahwa dia telah menerima jaminan dari Kyiv bahwa rudal itu tidak akan digunakan untuk menyerang sasaran di dalam perbatasan Rusia.
Kementerian Rusia mengatakan rudal menghantam pabrik yang memproduksi polimer dan pabrik pengolahan daging di Luhansk pada hari Jumat, 12 Mei 2023.
"Rudal udara-ke-udara Storm Shadow yang dipasok ke rezim Kyiv oleh Inggris digunakan untuk serangan itu, bertentangan dengan pernyataan London bahwa senjata ini tidak akan digunakan terhadap sasaran sipil," kata kementerian tersebut.
Ia juga mengatakan Rusia telah menjatuhkan dua pesawat tempur Ukraina - Su-24 dan MiG-29 - yang meluncurkan rudal.
Dalam pernyataan terbarunya, kementerian itu juga mengatakan pasukan Rusia telah menguasai blok lain di kota timur Bakhmut, yang coba direbut Moskow selama lebih dari 10 bulan ini.
"Unit Pasukan Lintas Udara memberikan dukungan kepada unit penyerang dan menembaki musuh di sayap," katanya.
Kementerian sering menggunakan istilah "unit penyerangan" untuk menyebut milisi swasta Grup Wagner, yang telah mempelopori penyerangan terhadap Bakhmut dengan banyak korban jiwa.
Sebelumnya, Ukraina juga mengklaim berhasil memukul mundur pasukan Rusia di barat laut Bakhmut.
REUTERS
Pilihan Editor Squishmallows, Boneka Lucu yang Dihasilkan Pasangan Lulusan Sekolah Hukum