TEMPO.CO, Jakarta - Operasi militer Rusia melawan Ukraina “sangat sulit” tetapi akan terus berlanjut, kantor berita Tass mengutip juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, yang berbicara di sebuah televisi Bosnia, Rabu, 10 Mei 2023.
Rusia telah berhasil merusak mesin militer Ukraina dan pekerjaan ini akan berlanjut, tambahnya dalam wawancara panjang di mana dia mengulangi banyak poin pembicaraan Moskow tentang konflik tersebut.
Pasukan Rusia menginvasi Ukraina, Februari 2022 dalam apa yang disebut Moskow operasi militer khusus dan awalnya merebut sejumlah teritorial lawan.
Tetapi pasukan Kyiv memukul mundur tahun lalu dan kini merencanakan serangan balasan baru. Para pejabat Barat memperkirakan lebih dari 200 ribu tentara Rusia terbunuh atau terluka.
"Operasi militer khusus tersebut berlanjut. Ini sebuah operasi yang sangat sulit, dan, tentu saja, tujuan-tujuan tertentu telah tercapai dalam setahun,” kata Peskov seperti dikutip Tass.
Ukraina terus menyerang bagian timur negara yang diduduki Rusia dan Peskov mengatakan ini menunjukkan perlunya melanjutkan konflik dan mendorong mundur pasukan pro-Kyiv.
“Kami berhasil menghajar mesin militer Ukraina,” kata Peskov, menyebut Rusia telah meluncurkan serangan-serangan rudal yang tak terhitung terhadap apa yang ia katakan target-target militer di seluruh Ukraina.
“Pekerjaan ini terus berlanjut,” katanya. Ukraina menuduh Rusia lebih banyak menargetkan sasaran sipil, sebuah tuduhan yang dibantah Moskow.
REUTERS
Pilihan Editor: Jokowi Tutup KTT ASEAN: Jangan Ada yang Ambil Manfaat dari Krisis Myanmar