TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menghujani Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya dengan drone, rudal, dan serangan udara sepanjang Minggu malam, 7 Mei 2023, menjelang peringatan Hari Kemenangan untuk merayakan kekalahan Nazi Jerman, yang jatuh pada 9 Mei 2023.
Ukraina mengatakan pertahanan udaranya menghancurkan semua 35 drone Shahed buatan Iran yang diluncurkan Rusia. Wali Kota Kyiv mengatakan sedikitnya lima orang terluka di ibu kota akibat serangan ke depo bahan bakar, mobil, bangunan, dan infrastruktur. Sebuah gudang makanan terbakar dalam serangan rudal di kota Laut Hitam Odesa menyebabkan tiga orang terluka.
Itu adalah salah satu tembakan rudal dan drone terbesar dalam kampanye udara Rusia dalam 10 hari terakhir setelah jeda sejak awal Maret.
Kyiv mengatakan Moskow juga berupaya meningkatkan serangan dalam upaya merebut kota timur Bakhmut yang hancur, untuk memberikan Presiden Vladimir Putin sebagai satu-satunya hadiah selama serangan musim dingin Rusia.
Militer Ukraina mengatakan 16 roket menghantam wilayah Kharkiv, Kherson, Mykolaiv dan Odesa dalam 24 jam terakhir, selain 61 serangan dan 52 tembakan roket ke posisi Ukraina dan daerah berpenduduk.
"Sayangnya, ada warga sipil yang tewas dan terluka, gedung-gedung tinggi, rumah-rumah pribadi dan infrastruktur sipil lainnya rusak," kata militer.
Moskow sedang mempersiapkan parade Hari Kemenangan hari Selasa, 9 Mei 2023, hari terpenting dalam kalender Rusia di bawah Putin, yang menggunakan kemenangan Soviet tahun 1945 atas Nazi Jerman untuk membenarkan invasinya ke Ukraina.
Ukraina, yang menjadi bagian dari Uni Soviet saat itu dan mengalami korban jiwa lebih tinggi daripada Rusia dalam memerangi Nazi, dan sebagai titik nol Holocaust, memproklamirkan 8 Mei sebagai Hari Kemenangan, bukan 9 Mei. Ini adalah upaya yang jelas untuk menolak Rusia.
"Mengingat kepahlawanan jutaan warga Ukraina dalam perang melawan Nazisme, kami melihat kepahlawanan yang sama dalam tindakan tentara kami hari ini," kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam sebuah pernyataan.
"Sayangnya, kejahatan telah kembali. Sama seperti kejahatan yang menyerbu ke kota dan desa kita dulu, demikian juga sekarang. Seperti yang membunuh orang-orang kita dulu, demikian juga sekarang," katanya. "Dan semua kejahatan lama yang dibawa kembali oleh Rusia modern akan dikalahkan, sama seperti Nazisme bisa dikalahkan."
Rusia telah membatalkan atau membatasi beberapa parade militer besar yang biasanya mengiringi Hari Kemenangan. Negara-negara Barat mengatakan ini sebagian karena masalah keamanan dan sebagian karena Moskow telah kehilangan begitu banyak perangkat keras militer dalam serangan musim dingin gagal di Ukraina.
"Rusia masih berharap merebut kota itu pada 9 Mei. Tugas kami adalah mencegah hal ini," kata komandan pasukan darat Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi setelah mengunjungi garis depan dekat Bakhmut, target utama Rusia.
Ukraina, yang berhasil mengusir pasukan Rusia dari benteng ibu kota dan memulihkan wilayah yang cukup besar tahun lalu, telah mempertahankan pasukannya dalam posisi bertahan selama enam bulan terakhir, tetapi sedang mempersiapkan serangan balasan besar-besaran dalam beberapa minggu mendatang.
Serangan musim dingin Rusia yang mahal, hampir tidak merebut wilayah, kecuali di sekitar Bakhmut yang dipimpin pasukan bayaran Wagner.
Di Kyiv, tiga orang terluka dalam ledakan di distrik Solomyanskyi dan dua orang ketika puing-puing pesawat tak berawak jatuh di distrik Sviatoshyn, keduanya di barat pusat ibu kota, kata Walikota Vitali Klitschko di Telegram.
Administrasi militer Kyiv mengatakan puing-puing pesawat tak berawak jatuh ke landasan pacu di bandara Zhuliany, salah satu dari dua bandara penumpang di ibukota, meskipun tidak ada kebakaran.
Puing-puing drone juga tampak menghantam gedung dua lantai di distrik pusat Shevchenkivskyi, menyebabkan kerusakan. Banyak ledakan terdengar di Kyiv sepanjang malam.
REUTERS
Pilihan Editor Wisatawan Tetap Mendatangi Labuan Bajo saat KTT ASEAN