TEMPO.CO, Jakarta - Raja Charles akan mengadakan resepsi untuk para pemimpin dunia yang berkumpul di London pada Jumat, 5 Mei 2023, untuk penobatannya. Acara yang akan dilangsungkan akhir pekan ini merupakan seremonial terbesar yang digelar di Inggris selama 70 tahun.
Charles, 74 tahun, dan istrinya Camilla akan dimahkotai di Westminster Abbey London dalam upacara keagamaan yang sudah menjadi tradisi sejak sekitar seribu tahun lalu. Upacara diikuti dengan prosesi, gemerlap kemegahan, dan arak-arakan.
Warga penggemar Kerajaan Inggris telah berkumpul di The Mall, jalan raya besar yang mengarah ke Istana Buckingham. Sejumlah kepala negara serta pejabat dunia tiba di ibu kota Inggris menjelang acara pada Sabtu, 6 Mei 2023.
"Merupakan suatu kehormatan untuk mewakili Amerika Serikat pada momen bersejarah ini dan merayakan hubungan khusus antara negara kita," kata ibu negara Amerika Serikat Jill Biden di Twitter sebelum berangkat ke Inggris.
Jill Biden akan berada di antara para pemimpin dunia yang menghadiri resepsi di Istana Buckingham pada Jumat malam, 5 Mei 2023 waktu setempat, yang akan diselenggarakan oleh raja dan ratu bersama dengan anggota senior keluarga kerajaan lainnya.
Sebelumnya, Raja Charles akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin dari Commonwealth of Nations, yakni asosiasi sukarela dari 56 negara yang juga dia pimpin. Selain itu dia juga akan menyapa perdana menteri dan perwakilan kerajaan dari 14 wilayah lain – negara yang dikepalai Raja Charles, termasuk Australia dan Kanada.
Para pemimpin Australia dan Selandia Baru akan berjanji setia kepada Raja Charles dalam acara penobatannya pada Sabtu, 6 Mei 2023, meskipun keduanya adalah republikan seumur hidup yang tidak segan-segan untuk memperjelas posisi mereka.
Di seluruh Inggris, persiapan sedang dilakukan untuk penobatan pertama sejak 1953. Saat itu ibu Charles, Ratu Elizabeth II dimahkotai. Raja bahkan menyuarakan pengumuman melalui jaringan bawah tanah London, mengingatkan penumpang untuk memperhatikan kesenjangan.
Charles secara otomatis menjadi raja setelah kematian Ratu Elizabeth II pada 96 September 2022. Penobatan, meskipun tidak genting, dianggap sebagai momen simbolis yang melegitimasi raja secara publik.
Penobatan pemegang tahta Kerajaan Inggris kali ini dilatar belakangi krisis naiknya biaya hidup, beberapa skeptisisme publik hingga lembaga kerjaan yang dipertanyakan di era modern, termasuk dari segi peran dan keuangannya. Acara Sabtu nanti akan berada pada skala yang lebih kecil dari yang sebelumnya 70 tahun lalu.
Meskipun demikian, ini akan menjadi acara mewah. Mahkota St Edward, yang beratnya sekitar 2,2 kg (4 lb 12 ons) dan berasal dari tahun 1661 serta masa pemerintahan Raja Charles II yang senama, akan ditempatkan di kepalanya selama upacara.
REUTERS
Pilihan Editor : AS Minta Meksiko Ekstradisi Putra Bos Narkoba El Chapo
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini