TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 5 Mei merupakan hari kelahiran filsuf dan pemikir asal Jerman Karl Marx. Sosok Karl Marx dikenal sebagai Bapak Komunisme dan Bapak Sosialisme. Pemikirannya dituangkan pada sejumlah buku, dua di antaranya adalah Das Kapital dan Communist Manifesto.
Mengutip History, Karl Marx lahir pada 5 Mei 1818 di Kota Trier, Rhine Hilir, Prussia dari keluarga Yahudi. Ayahnya merupakan seorang pengacara bernama Heinrich Marx sementara ibunya bernama Henrietta Marx. Karl Marx kecil memperoleh pendidikan di rumah hingga berusia 12 tahun. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di sekolah Jesuit bernama Gymnasium Friedrich-Wilhelm.
Usai lulus, Karl Marx melanjutkan studinya di Universitas Bonn, Prusia pada Oktober 1835. Ia mengikuti kursus yang dia ikuti secara eksklusif di bidang humaniora dalam ilmu-ilmu seperti mitologi Yunani dan Romawi dan sejarah seni. Selama berkuliah, Karl Marx merupakan mahasiswa yang aktif dalam kehidupan akademis dan kerap dianggap pemberontak, ia bahkan sempat dipenjara.
Kiprah Marx di Universitas Bonn hanya berjalan setahun karena ia dipaksa ayahnya pindah ke Universitas Berlin jurusan ilmu filsafat dan hukum. Di kampus itu, Marx mulai mengenal ilmu filsafat dari gurunya bernama GWF Hegel di Berlin. Marx kemudian bergabung dengan kelompok yang dikenal sebagai Hegelian Muda, yang menantang institusi dan gagasan yang ada di semua lini, termasuk agama, filsafat, etika, dan politik.
Setelah itu, pada 1841 Karl Marx melanjutkan pendidikan di Universitas Jena dan berhasil meraih gelar doktornya. Karena kerap mengkritik persoalan ekonomi, Marx urung mendapatkan posisi sebagai pengajar.
Marx pun mencari pekerjaan lain. Pada 1842, ia menulis untuk surat kabar liberal Rheinische Zeitung di Cologne, Jerman. Pada Maret 1843, Marx mengundurkan diri dan sebulan setelahnya surat kabar itu ditutup oleh otoritas Prusia.
Sebulan kemudian, pada Juni 1843, Karl Marx menikah dengan Jenny von Westphalen dan dikaruniai tujuh anak. Ia kemudian pindah ke Paris pada Oktober 1843. Di Paris, Marx bertemu dengan seorang politisi bernama Arnold Ruge. Mereka kemudian mendirikan jurnal politik berjudul Deutsch-Franzosische Jahrbucher.
Meski demikian, antara Marx dan Ruge memiliki filosofi yang berbeda. Setelah itu, Marx bertemu dengan Friedrich Engels pada Agustus 1844, mereka akhirnya kolaborator seumur hidup.
Beberapa Kali Diusir
Pada 1848, Marx dan sesama pemikir Jerman Friedrich Engels menerbitkan “Communist Manifesto” yang memperkenalkan konsep sosialisme mereka sebagai akibat alami dari konflik yang melekat dalam sistem kapitalis. Pada 1845, Marx dan Engels menulis surat kabar radikal bernama Vorwarts. Namun karena langkahnya itu, Marx diusir dari Prancis.
Marx akhirnya pindah ke Brussel, Belgia dan melepas kewarganegaraan Prusia-nya. Mengutip Stanford Encyclopedia of Philosophy, di Brussel ia berjumpa dengan Moses Hess yang mengenalkannya dengan paham sosialisme.
Selama di Brussel, Marx menulis The German Ideology dan pertama kali mengembangkan teorinya tentang materialisme sejarah. Namun, karena tidak ada penerbit yang mau mencetaknya, tulisan Marx gagal diterbitkan.
Pada awal 1846, Marx mendirikan Komite Korespondensi Komunis. Komite ini didirikan untuk menghubungkan para sosialis di seluruh Eropa. Di Inggris ternyata ada yang terinspirasi oleh tulisan Karl Marx di surat kabar Vorwarts. Kaum Sosialis Inggris pun mengadakan konferensi dan membentuk Liga Komunis.
Liga Komunis akhirnya mengadakan pertemuan terpusat...