TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan kasus 20 WNI yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar saat ini tengah ditangani oleh Kementerian Luar Negeri. Jakarta tengah mengomunikasikan masalah ini dengan Naypyidaw.
"Ini kan penipuan dibawa ke tempat yang tidak diinginkan mereka. Kita sedang berusaha membawa dan mengevakuasi mereka,” kata Jokowi kepada wartawan saat mengunjungi pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat, Kamis, 4 Mei 2023.
Sebanyak 20 korban itu diberangkatkan tanpa prosedur ke Myanmar melalui jalur air dari Bangkok, Thailand. Para WNI itu diduga dipekerjakan perusahaan online scam untuk menjadi penipu online dengan gaji menggiurkan mulai 12 hingga 25 juta rupiah.
Kenyataan tak sesuai dengan apa yang dijanjikan. Para WNI tersebut dipaksa kerja 17-19 jam, diberikan hukuman fisik, ancaman denda jika ingin keluar, hingga dijual lagi jika tak menguntungkan perusahaan.
Kementerian Luar Negeri sebelumnya memastikan pemerintah telah mengirim nota diplomatik ke Myanmar. Perwakilan RI di Myanmar telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat, juga bekerja sama dengan lembaga internasional seperti International Organization for Migration dan Regional Support Office Bali Process di Bangkok.
"Tantangan di lapangan memang tinggi. Mayoritas WNI berada di Myawaddy, lokasi konflik bersenjata antara militer Myanmar dan kelompok pemberontak,” kata Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha dalam pesan singkat pada Rabu malam, 3 Mei 2023.
Judha dalam keterangannya mengatakan, selama periode 2020-2023, KBRI Yangon telah menerima laporan 203 WNI yang mengalami permasalahan di wilayah Myanmar, khususnya terkait indikasi/dugaan TPPO. Hingga April 2023, KBRI Yangon telah memfasilitasi pemulangan 127 WNI.
Sementara di Jakarta, keluarga korban dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) telah melaporkan dua orang yang diduga menjadi pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Badan Reserse Kriminal Polri.
“Kami sudah mengantongi nama yang akan kami laporkan hari ini, inisialnya P dan A,” kata Ketua Umum SBMI Hariyanto Suwarno di Bareskrim, Selasa, 2 Mei 2023.
Pilihan Editor Nigeria Selidiki Kandungan Indomie setelah Kasus di Taiwan