TEMPO.CO, Jakarta - Para penulis naskah televisi dan film yang mogok bertemu kepemimpinan serikat, Rabu, 3 Mei 2023, hari kedua pemogokan yang membuat Hollywood kacau.
Anggota Writers Guild of America (WGA) muncul untuk pengarahan dari negosiator di New York dan Los Angeles setelah berunjuk rasa di depan Netflix Inc, Walt Disney Co dan studio besar lainnya.
Baca juga:
Pada pertemuan Los Angeles di Shrine Auditorium, tempat yang pernah menjadi tuan rumah Oscar, para pemimpin Directors Guild of America (DGA), serikat pekerja SAG-AFTRA dan serikat pekerja Hollywood lainnya menyuarakan dukungan untuk penulis yang mogok, menurut peserta.
Sekitar 11.500 anggota WGA berusaha mendapatkan kenaikan upay dari studio-studio Hollywood yang juga sedang berjuang meraup keuntungan dari streaming setelah menghabiskan miliaran dolar dalam persaingan menambah pelanggan.
"Apakah Anda memberi tahu mereka untuk melepaskan keuntungan demi langganan?" kata sutradara Jon Avnet kepada kerumunan penulis, menurut sebuah posting di halaman Twitter WGA.
Avnet akan memimpin negosiasi-negosiasi untuk DGA, yang dijadwalkan memulai pembicaraannya sendiri dengan studio-studio sebelum kontrak kerja mereka berakhir 30 Juni. SAG-AFTRA akan memulai pembicaraan kontrak pada 7 Juni.
Kelompok yang bernegosiasi dengan WGA atas nama studio mengatakan mereka telah menawarkan kenaikan “yang banyak” dalam bentuk kompensasi tetapi tidak sepakat dengan permintaan-permintaan lain.
Produksi televisi sudah terganggu oleh pemogokan ini.
"Jimmy Kimmel Live" dan acara larut malam lain menyang ulang program-programnya, dan produksi terhenti di Los Angeles untuk sisa minggu.
Unjuk rasa dengan berjalan di garis pagar depan kantor pusat Netflix di Hollywood, Rabu, diikuti antara lain oleh Daniel Kwan dan Daniel Scheinert, sutradara dan penulis pemenang Oscar untuk film "Everything Everywhere All at Once".
Para penulis mengusahakan perubahan dalam pengupahan dan formula-formula yang biasa digunakan untuk memberi kompensasi kepada para penulis ketika karya mereka ditonton lewat streaming, ada di antara klausul proposal. WGA memperkirakan perubahan itu akan menghabiskan biaya sekitar US$429 juta per tahun.
Pemogokan menghantam studio Hollywood pada saat yang menantang. Konglomerat berada di bawah tekanan dari Wall Street untuk membuat layanan streaming mereka menguntungkan setelah memompa miliaran dolar ke dalam pemrograman untuk menarik pelanggan.
Maraknya streaming telah mengikis pendapatan iklan televisi karena pemirsa TV tradisional menyusut.
Pemogokan WGA terakhir pada 2007 dan 2008 berlangsung selama 100 hari. Tindakan tersebut merugikan ekonomi California sekitar US$ 2,1 miliar karena produksi ditutup dan penulis, aktor, dan produser yang kehilangan pekerjaan mengurangi pengeluaran.