TEMPO.CO, Jakarta - Inggris tidak mengundang para pemimpin Rusia, Belarusia, Iran, Myanmar, Suriah, Afghanistan, dan Venezuela untuk menghadiri upacara penobatan Raja Charles III. Ribuan orang diperkirakan akan menghadiri penobatan di Istana Buckingham akhir pekan ini.
Kepala negara dari negara lain yang memiliki hubungan diplomatik penuh dengan Inggris diundang. Begitu pula perwakilan dari kerajaan Inggris dan wilayah luar negeri.
Kendati demikian, undangan dikirimkan untuk diplomat senior – bukan kepala negara, bagi Korea Utara dan Nikaragua.
Istana Buckingham sebelumnya memastikan, lebih dari 2.200 orang akan menghadiri penobatan Raja Charles Inggris, termasuk perwakilan internasional dari 203 negara serta pekerja komunitas dan amal.
Jemaat di Westminster Abbey London pada Sabtu, 6 Mei, juga akan terdiri dari pemenang Hadiah Nobel, perwakilan agama, kepala negara dan menteri luar negeri.
Selain para tamu itu, 400 anak muda yang mewakili organisasi amal akan dapat menyaksikan upacara penobatan dan prosesi dari dalam Gereja St Margaret, di samping Biara, kata pernyataan istana.
Istana terus merilis detail penobatan Charles, yang skalanya lebih kecil dari ibunya Ratu Elizabeth pada 1953. Namun, upacara akhir pekan itu masih penuh dengan kemegahan dan arak-arakan, yang mencerminkan tradisi sejak 1.000 tahun yang lalu.
Lebih dari 8.200 tamu menghadiri upacara penobatan Ratu Elizabeth, yang juga berlangsung di Westminster Abbey, menurut situs web keluarga kerajaan. Elizabeth meninggal pada September lalu dalam usia 96 tahun.
Pilihan Editor: Demi Eco-Friendly, Charles Kenakan Pakaian Pendahulunya dalam Penobatan Sabtu
REUTERS