TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria yang diyakini pihak berwenang sebagai tersangka pembunuh lima tetangga di Texas yang mengeluhkan kebisingan yang dia buat dengan menembakkan senjatanya di luar pada malam hari ditangkap di dekat TKP pada Selasa, 2 Mei 2023, demikian NBC News melaporkan, mengutip seorang jaksa.
Tempo merangkum fakta-fakta seputar pelaku penembakan tersebut.
Warga Meksiko, 4 kali dideportasi
Pertumpahan darah akibat penembakan massal terjadi Jumat malam. Insiden ini meletus karena keluhan kebisingan dari tetangga tersangka, menurut petugas penegak hukum.
Seorang pria yang dituduh melakukan penembakan massal yang menewaskan lima tetangganya setelah diminta untuk berhenti menembakkan senapan gaya serbunya, pernah empat kali dideportasi dari Amerika Serikat sejak 2009, kata Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE), Senin, 1 Mei 2023.
Tersangka dalam penembakan di komunitas pedesaan Cleveland, Texas, Francisco Oropesa, 38 tahun, adalah warga Meksiko yang dideportasi pada Maret 2009 oleh hakim imigrasi, kata ICE dalam sebuah pernyataan. Dia ditangkap dan dideportasi lagi pada September 2009, Januari 2012 dan Juli 2016, kata ICE.
Oropesa dihukum karena mengemudi sambil mabuk pada Januari 2012 di Montgomery County, Texas, dan dijatuhi hukuman penjara.
Ditangkap setelah berhari-hari buron
Laporan itu muncul ketika FBI mengatakan sedang bekerja dengan lembaga penegak hukum nasional dan di Meksiko dalam perburuan yang diperluas selama empat hari untuk mencari pembunuh yang dicari sejak kekerasan Jumat malam di Cleveland, Texas, utara Houston.