TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, Selasa, 2 Mei 2023, mengatakan bahwa produksi senjata dan pasokan persenjataan ke garis depan di Ukraina penting untuk keberhasilan apa yang disebut Moskow “operasi militer khusus”, dan bahwa ia meminta produksi rudal dilipatduakan segera.
Para pejabat Barat dan Ukraina telah berbulan-bulan mengatakan kekurangan
Pejabat Barat dan Ukraina selama berbulan-bulan mengatakan kekurangan amunisi artileri dan rudal menghambat invasi Rusia ke Ukraina, yang sekarang memasuki bulan ke-15.
"Tindakan unit Rusia yang melakukan operasi khusus sangat bergantung pada pengisian kembali stok senjata, peralatan militer, dan alat pemusnah tepat waktu," kata Shoigu dalam sambutan yang diterbitkan oleh kementeriannya dan disiarkan di televisi pemerintah.
Ia mengatakan perusahaan-perusahaan pertahanan telah diminta untuk meningkatkan dengan segera “kecepatan dan volume produksi”.
Secara khusus, ia mengatakan produksi rudal-rudal berpresisi tinggi perlu digandakan “secepat mungkin”, dan bahwa Tactical Missile Corp, pembuat sistem peluru kendali yang diberi sanksi oleh AS dan Uni Eropa, akan melapor kepada rapat tentang bagaimana mereka berusaha memenuhi target itu.
Yevgeny Prigozhin, kepala milisi swasta Grup Wagner Rusia, Senin, mengatakan pasukannya hanya diberi sepertiga dari peluru artileri yang mereka butuhkan untuk serangan mereka di kota Bakhmut, Ukraina timur.
Prigozhin selama berbulan-bulan mencerca kurangnya pasokan amunisi dari Moskow, mengatakan dukungan yang buruk menghalangi serangan Rusia.
Pejabat Barat juga mengatakan Rusia kekurangan rudal dan peluru artileri, karena perang yang direncanakan Moskow akan selesai dalam hitungan minggu terus berlanjut tanpa akhir yang terlihat.
Desember lalu, intelijen militer Inggris mengatakan Rusia membatasi serangan rudal jarak jauhnya terhadap Ukraina karena kurangnya rudal jelajah."
Rusia dalam beberapa hari terakhir telah membunuh dan melukai puluhan orang di Ukraina serangan rudal skala besar pertamanya di Ukraina selama berminggu-minggu. Ukraina mengatakan sistem pertahanan udaranya mencegat sebagian besar rudal yang masuk.
REUTERS
Pilihan Editor: AS akan Bantu Wartawan Seluruh Dunia Melawan Ancaman Hukum