TEMPO Interaktif, Jakarta: Setelah menahan mereka selama lima bulan, para perompak Somalia membebaskan sebuah tanker Jepang beserta awaknya yang terdiri dari 23 warga Filipina.
Pemilik kapal mengatakan proses pembebasan mengalami kesulitan dan berlarut-larut. Belum diketahui apakah uang tebusan akan dibayarkan dalam pembebasan tersebut.
Filipina adalah pemasok terbesar tenaga kerja maritim. Dari 300 orang yang ditahan perompak Somalia, sebanyak 100 orang merupakan warga Filipina.
Pemerintah Filipina telah melarang melarang para pelautnya bekerja di kapal-kapal yang melewati Teluk Aden.
Somalia tidak memiliki pemerintah yang stabil sejak 1991. Ini akibat tidak berlakunya hukum, sehingga para perombak dapat hidup dengan bebas.
Rencananya salah seorang perompak akan diadili di New York. Ia merupakan orang pertama yang menghadapi tuduhan itu, dalam kurun waktu lebih dari satu abad.
BBC / FAHAD