TEMPO.CO, Jakarta - Kantor berita IRNA di Iran mewartakan Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Rabu, 3 Mei 2023, akan melakukan kunjungan kerja ke Suriah, di mana hal ini juga untuk memenuhi undangan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kunjungan kerja ini akan menjadi perjalanan penting menyusul perubahan dan perkembangan yang terjadi di kawasan.
Rencana kunjungan kerja ini, disampaikan oleh Duta Besar Iran untuk Suriah Hossein Akbari pada Minggu 30 April 2023. Kunjungan kerja tersebut dilator-belakangi pemulihan hubungan antara Iran dan Arab Saudi serta meningkatnya keterlibatan negara-negara Arab dengan Damaskus.
Iran adalah sekutu dekat Presiden al-Assad. Iran bahkan dikabarkan telah memberikan pendanaan dan dukungan militer pada rezim al-Assad selama 12 tahun konflik berkecamuk.
“Kunjungan kerja ini bukan hanya akan membawa keuntungan secara finansial bagi Tehran dan Damaskus, namun juga kesempatan yang sangat bagus bagi kedua negara untuk sama-sama saling mengambil manfaat,” kata Duta Besar Akbari.
Jika kunjungan kerja ini jadi dilakukan, maka Raisi akan menjadi Presiden Iran pertama yang lawatan ke Damaskus sejak perang sipil berkecamuk di Suriah pada 2011. Kunjungan kerja Presiden Iran ke Suriah terakhir kalinya dilakukan oleh mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad pada 2010.
Sebelumnya dan Arab Saudi telah sepakat membuka lagi kantor Kedutaan Besar mereka setelah memutuskan hubungan diplomatik lebih dari satu dekade lalu, kata tiga sumber yang mengetahui masalah ini. Ini merupakan langkah yang akan menandai kembalinya Damaskus ke pangkuan Arab.
Kontak-kontak antara Riyadh dan Damaskus juga telah mengumpulkan momentum menyusul kesempatan monumental untuk membangun kembali hubungan antara Arab Saudi dan Iran.
Sumber: english.alarabiya.net
Pilihan Editor: AS Tewaskan Pemimpin Senior ISIS dalam Serangan di Suriah
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
