TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkonfirmasi pasukan intelijen Turki telah membunuh pemimpin ISIS Abu Hussein al-Qurashi di Suriah. Erdogan mengatakan organisasi intelijen telah mengejar Qurashi sejak lama.
"Orang ini dinetralkan sebagai bagian dari operasi oleh organisasi intelijen nasional Turki di Suriah kemarin," kata Presiden Erdogan dalam wawancara dengan penyiar TRT Turk, Minggu, 30 April 2023.
Sejumlah sumber lokal dan keamanan di Suriah seperti dikutip Reuters menyebut, serangan itu terjadi di kota Jandaris di Suriah utara. Wilayah ini dikendalikan oleh kelompok pemberontak yang didukung Turki dan merupakan salah satu yang paling parah terkena dampak gempa pada 6 Februari 2023 yang melanda Turki dan Suriah.
Tentara Nasional Suriah, sebuah faksi oposisi dengan kehadiran keamanan di daerah tersebut, belum mengeluarkan komentar apapun. Seorang warga mengatakan bentrokan dimulai di tepi Jandaris semalaman dari Sabtu hingga Minggu atau berlangsung sekitar satu jam sebelum warga mendengar ledakan besar.
Daerah itu kemudian dikepung oleh pasukan keamanan demi mencegah siapa pun mendekati daerah itu.
ISIS memilih al-Qurashi sebagai pemimpinnya pada November 2022 setelah pemimpin ISIS sebelumnya tewas dalam operasi di Suriah selatan. Kelompok ISIS mengambil alih sebagian besar Irak dan Suriah pada 2014. Pemimpinnya saat itu, Abu Bakr al-Baghdadi, mendeklarasikan kekhalifahan Islam di seluruh wilayah yang menampung jutaan orang.
Akan tetapi ISIS kehilangan cengkeramannya di wilayah itu setelah kampanye pasukan yang didukung Amerika Serikat di Suriah dan Irak, serta pasukan Suriah yang didukung oleh Iran, Rusia, dan berbagai paramiliter. Ribuan militan yang tersisa dalam beberapa tahun terakhir sebagian besar bersembunyi di pedalaman terpencil kedua negara, meskipun mereka masih mampu melakukan serangan besar-besaran.
Koalisi pimpinan Amerika Serikat bersama aliansi pimpinan Kurdi yang dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah (SDF) masih melakukan penggerebekan terhadap pejabat ISIS di Suriah. Dalam beberapa kasus, tokoh senior ISIS menjadi sasaran saat bersembunyi di daerah yang dipengaruhi secara luas oleh Turki.
REUTERS
Pilihan Editor: Setelah Iran, Arab Saudi Kini Berdamai dengan Suriah
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.