TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan Hari Buruh Internasional merupakan peringatan untuk perjuangan buruh yang memperjuangkan haknya dalam lingkungan kerja, menjadi cikal bakal May Day. Perjuangan tersebut menghasilkan beberapa kondisi yang dapat dinikmati sampai sekarang, seperti 8 jam kerja, upah layak, dan kondisi kerja yang secara aspek keamanan telah memprioritaskan keamanan buruh.
Sebelum adanya perjuangan tersebut, pada abad 19 buruh berada dalam kondisi yang tidak layak, merupakan hal yang wajar jika buruh bekerja selama 10 hingga 12 jam sehari dalam 6 hingga 7 hari.
Kerusuhan Haymarket
Haymarket Riot atau Kerusuhan Haymarket adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah gerakan buruh dan hak-hak pekerja.
Seperti dilansir dari laman britannica.com, peristiwa ini terjadi pada 4 Mei 1886 di Chicago, Amerika Serikat, dan menjadi titik awal perjuangan hak-hak pekerja di seluruh dunia. Peristiwa ini memicu pergerakan serikat buruh dan hak-hak pekerja, dan dijadikan momen penting dalam perjuangan melawan eksploitasi dan ketidakadilan.
Pada saat itu, para pekerja yang tergabung dalam serikat buruh Knight of Labor memprotes kondisi kerja yang buruk dan tuntutan untuk hak-hak yang lebih baik. Pada salah satu demonstrasi di dekat pabrik McCormick, terjadi bentrokan antara polisi dan demonstran.
Bentrokan tersebut meletus pada saat acara memasuki sesi terakhir, secara tiba-tiba polisi mendatangi lapangan Haymarket dan meminta para buruh untuk meninggalkan lokasi. Saat hari makin larut dan orang terakhir turun dari mimbar setelah pidato terakhir, bom yang dilemparkan ke arah polisi meledak dan menyebabkan 7 polisi tewas dan 60 lainnya terluka, merespon hal tersebut, polisi secara membabi-buta melakukan penembakan ke arah buruh dan menyebabkan 8 tewas dan 40 lainnya terluka.
Pengakuan dari Gerakan Buruh
Peristiwa ini kemudian dianggap sebagai momen penting dalam sejarah gerakan buruh dan hak-hak pekerja. Jam kerja 8 jam yang menjadi tuntutan para pekerja di peristiwa ini, kemudian diakui oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1890. Selain itu, peristiwa ini juga menjadi awal munculnya gerakan serikat buruh di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.
Setelah peristiwa tersebut, pemerintahan Amerika Serikat melakukan penangkapan terhadap 8 orang yang dianggap sebagai provokator dalam kerusuhan tersebut, yakni Albert Parsons, August Spies, Samuel Fielden, Oscar Neebe, Michael Schwab, George Engel, Adolph Fischer, dan Louis Lingg.
Adapun keempat orang dari kedelapan orang tersebut, yakni Albert Parsons, August Spies, George Engel, dan Adolph Fischer dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman gantung, meskipun tanpa bukti yang kuat, sementara itu Louis Lingg mengakhiri hidupnya dengan menaruh alat peledak di dalam mulutnya sebagai bentuk protes terakhirnya terhadap pemerintah.
Sejak peristiwa tersebut, Kongres Internasional Kedua yang diadakan di Paris pada 1889 memproklamirkan bahwa setiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Internasional atau May Day. Peringatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pekerja yang gugur sebagai martir dalam rentetan peristiwa Kerusuhan Haymarket.
Pilihan editor : May Day 2023, Komnas HAM: UU Cipta Kerja Makin Mengancam Hak Buruh
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.