Paus Benediktus XVI awal pekan ini mengatakan yang memanaskan konferensi, di mana beberapa negara kuat barat sedang memboikot untuk menghindari memberikan legitimasi mengkritik Israel, adalah inisiatif penting untuk menghadapi diskriminasi modern.
“Vatikan melihat dan khawatir dengan keinginan yang bersifat laten dari eugenik-ilmu tentang perbaikan keturunan yang bisa menjadi bahan bakar teknik artifisial dan penggunaan embrio yang berlebihan,” kata Uskup Agung Silvano Tomasi, Peninjau Vatikan PBB di Genewa, Kamis (23/4).
Kemungkinan memilih warna mata atau karakter fisik lainnya, menurut Vatikan, dari seorang anak bisa menjurus kepada terciptanya 'subkategori manusia' atau penghapusan manusia yang tidak bisa memenuhi karakteristik yang sebelumnya telah ada dalam umat manusia.
Konflik Israel-Palestina telah menjadi isu penting dalam pertemuan di Genewa kali ini. Presiden aIran Mahmud Ahmadinejad mengejutkan dunia internasional di hari pembukaan konferensi ketika menuduh Israel adalah negara rasis, yang membuat para delegasi yang kebanyakan dari negara Eropa keluar dari ruangan.
Kelompok yang pro terhadap Israel dan Yahudi mendesak Batiakan untuk memboikot pertemuan bersama Australia, Selandia Baru, Jerman, Polandia, Belanda, kanda, dan Israel.
Namun Uskup Tomasi mengatakan penting bagi suara dari kalangan agamawan didengarkan dalam forum ini. “Dalam pertarungan melawan rasisme, komunitas keagamaan memerankan peranan yang penting,” jelasnya.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO