Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bela Kebijakannya Terhadap Rusia, Merkel: Saya Berusaha Keras Cegah Perang Ukraina

Reporter

image-gnews
Mikhail Gorbachev dan Kanselir Jerman Angela Merkel saat mengunjungi pameran foto dalam rangka ulang tahun ke-80 Gorbachev di Museum Kennedy, Berlin, Jerman, 24 Februari 2011. REUTERS/Thomas Peter
Mikhail Gorbachev dan Kanselir Jerman Angela Merkel saat mengunjungi pameran foto dalam rangka ulang tahun ke-80 Gorbachev di Museum Kennedy, Berlin, Jerman, 24 Februari 2011. REUTERS/Thomas Peter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kanselir Jerman Angela Merkel mengaku bahwa dirinya sudah berupaya sekuat tenaga untuk mencegah perang Rusia-Ukraina.

"Saya sudah mengerahkan semua kemampuan saya untuk mencegah situasi ini," kata Merkel dalam wawancara dengan media Jerman Die Zeit, seperti dilansir TASS akhir pekan ini.

Merkel, yang meninggalkan jabatannya pada Desember 2021, mengataka mendukung upaya diplomatiknya untuk menyelesaikan konflik yang awalnya meletus pada 2014 ketika Rusia mencaplok Semenanjung Krimea Ukraina.

"Fakta bahwa saya gagal tidaklah berarti hal itu salah untuk dicoba," katanya, seraya menambahkan bahwa diplomasi adalah "keharusan".

Kendati demikian, Merkel berulang kali membela kebijakannya terhadap Rusia. Ia menilai bahwa berbagai cara yang dilakukan untuk mengatasi konflik di Ukraina, usai aneksasi Krimea pada 2014 silam sebagai bagian dari Perjanjian Minsk, sudahlah tepat.

"Saya mendukung berbagai upaya diplomatik itu," kata mantan pemimpin Jerman selama 16 tahun itu.

Ia menambahkan bahwa dirinya "sangat khawatir" dengan Ukraina. Politikus perempuan itu mengaku sangat kecewa saat mengetahui ada segelintir pihak yang tidak tertarik dalam upaya diplomatik tersebut.

Menurut Merkel, di Dewan Eropa, Jerman dan Prancis telah menempuh berbagai cara untuk mengatasi konflik di Ukraina.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya banyak berbincang dengan mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko dan presiden saat ini, Vladimir Zelensky.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Presiden Zelensky bersikap sangat kritis terhadap Perjanjian Minsk. Ia sudah menyatakan hal tersebut selama masa kampanye pemilihannya dan menegaskan bahwa perjanjian tersebut tidak layak."

Merkel mengatakan bahwa menurut para pemimpin politik Ukraina, perjanjian itu pada dasarnya tidak didukung rakyat Ukraina dan secara politik sangat sulit diimplementasikan.

Dalam wawancara dengan media yang sama pada 7 Desember tahun lalu, Merkel juga sempat menyatakan bahwa Perjanjian Minsk 2014 adalah upaya memberikan waktu kepada Ukraina.

Ia berkata bahwa "semua orang paham betul" bahwa konflik itu telah membeku dan akar masalahnya belum terselesaikan.

Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian menanggapi Merkel dengan mengatakan bahwa pernyataan eks kanselir itu mengecewakan dan sama sekali tidak terduga.

Pilihan Editor: Dikritik Zelenskyy, Merkel Tetap Bela Keputusan Terdahulu soal Ukraina Tak Gabung NATO

TASS | RFERL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik Rusia-Ukraina Masih Panas, NATO akan Mulai Latihan Senjata Nuklir Tahunan Pekan Depan

5 jam lalu

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. REUTERS/Yves Herman
Konflik Rusia-Ukraina Masih Panas, NATO akan Mulai Latihan Senjata Nuklir Tahunan Pekan Depan

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menekankan pentingnya kesiapan dalam lanskap global yang semakin bergejolak selama kunjungannya ke London


Putin Resmi Tarik Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Siapa Penggantinya?

14 jam lalu

Anatoly Antonov. Lev Radin/Sipa USA
Putin Resmi Tarik Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Siapa Penggantinya?

Anatoly Antonov menjadi Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat sejak 2017


Rusia Puji Ketangguhan Hizbullah Meski Diserang Israel

1 hari lalu

Seorang tentara Israel membawa peluru di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, di Israel utara, 7 Oktober 2024. REUTERS/Gil Eliyahu
Rusia Puji Ketangguhan Hizbullah Meski Diserang Israel

Rusia mengatakan HIzbullah tetap beroperasi seperti biasa di tengah gempuran Israel.


Putin Berulang Tahun ke-72, Terima Ucapan Selamat Bak Tsar Rusia

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan murid-murid selama pelajaran
Putin Berulang Tahun ke-72, Terima Ucapan Selamat Bak Tsar Rusia

Presiden Vladimir Putin berulang tahun ke-72 pada Senin 7 Oktober 2024. Ia telah menjadi pemimpin terpenting Rusia selama hampir seperempat abad.


Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

6 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat. Freepik.com/Standret
Warga Negara Rusia di Israel Disarankan Segera Keluar Selagi Penerbangan Masih Ada

Duta Besar Rusia untuk Israel Anatoly Viktorov mendesak warga negara Rusia yang ada di Israel agar angkat kaki dari sana menyusul naiknya ketegangan


Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

7 hari lalu

Logo CIA. [www.the-parallax.com]
Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.


Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

7 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disambut oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, dalam kunjungannya ke Eindhoven, Belanda, 20 Agustus 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Mark Rutte Kunjungan Kerja Pertama Kali ke Ukraina sebagai Sekjen NATO

Mark Rutte dalam kunjungan kerjanya ke Ukraina rapat dengan Volodymyr Zelenksy membahas rencana kemenangan.


Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

8 hari lalu

Kecuali AS, Dewan Keamanan PBB Deklarasi Dukungan kepada Sekjen PBB setelah Larangan Masuk Israel

Rusia, Cina, Prancis, dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyuarakan dukungan untuk Antonio Guterres dan mengecam keputusan Israel y


Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

9 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com
Rusia Klaim Masuk Negara Terdepan dalam Pengembangan Kecerdasan Buatan

Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengklaim Rusia masuk negara-negara terdepan dalam mengembangkan kecerdasan buatan.


Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

11 hari lalu

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri di Silk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH) Samarkand, Uzbekistan, Sabtu 21 September 2024. Dok. PDIP
Megawati ke Rusia Pesan Perdamaian dan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan

Megawati Soekarnoputri memberikan kuliah umum di Universitas St. Petersburg, Rusia. Menyampaikan pesan perdamaian dan mengajak bertukar ilmu pengetahuan.