TEMPO.CO, Jakarta - Seorang hakim di Brasil pada Sabtu, 30 April 2023, menangguhkan perintah yang membuat aplikasi pesan singkat Telegram diblokir di penjuru Brasil. Telegram sebelumnya diblokir setelah otoritas Brasil meminta data users Telegram yang diduga ada sangkut-paut dengan neo-Nazi, namun permintaan otoritas Brasil tersebut tidak dituruti.
Dalam putusan pada Sabtu, 29 April 2023, hakim di negara bagian Espirito Santo memutuskan sangat tidak masuk akal melarang kebebasan berkomunikasi ribuan orang yang tidak ada kaitannya dengan kasus kriminal yang sedang diinvestigasi.
Google, Apple dan empat perusahaan bidang telekomunikasi asal Brasil lainnya sudah diperintahkan oleh sebuah pengadilan di Brasil pada akhir pekan lalu untuk mengeleminasi Telegram dari aplikasi mereka dan memblokir akses ke platform tersebut. Putusan itu dijatuhkan setelah Telegram tak mau memberikan kepada penyidik data siapa administrator ruang obrolan (chat group) sebuah neo-Nazi.
Investigasi itu dilakukan setelah diketahui ada seorang remaja 16 tahun menembak mati empat orang dan melukai puluhan orang di dua sekolah di Aracruz pada November 2022 lalu. Remaja itu diduga telah menyebarkan pula konten anti-semitik di sejumlah ruang obrolan di Telegram. Dia bahkan telah membagikan tutorial membuat bom dan sejumlah rekaman video yang memperlihatkan kematian yang kejam.
CEO Telegram asal Rusia, Pavel Durov, bersumpah akan mengajukan banding atas putusan pengadilan tingkat pertama tersebut. Durov menyatakan data yang diminta pihak berwenang pada Telegram sangat mustahil dituruti. Telegram sudah memberikan sejumlah data, namun mustahil memberikan nomor kontak sejumlah administrator.
Putusan pengadilan tingkat pertama sebelumnya akan menjatuhkan sanksi sebesar 1 juta reals (Rp 2,9 miliar) per hari selama Telegram terus menahan sisa data mereka di Brasil. Hakim di Espirito Santo pada Sabtu, 29 April 2023, memutuskan untuk urusan denda ini masih akan tetap berlaku.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Deretan Fitur Baru Telegram Setelah Pembaruan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.