TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menuding Ukraina di balik serangan drone yang merusak depo bahan bakar minyak di pelabuhan Sevastopol, Krimea, Sabtu pagi, 29 April 2023.
Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhaev, yang dilantik Rusia, mengatakan hanya satu drone yang menghantam tangki minyak. "Musuh ... ingin mengejutkan Sevastopol, seperti biasa, dengan melakukan serangan diam-diam di pagi hari," tulis Razvozhaev di aplikasi Telegram. Petugas pemadam kebakaran Rusia telah menunjukkan cara mengalahkan kobaran api besar "dan mencegah bencana", katanya.
Serangan pesawat tak berawak Ukraina membakar fasilitas penyimpanan bahan bakar Rusia, menimbulkan asap hitam besar di langit dalam serangan terbaru di semenanjung yang diduduki Rusia. Sehari sebelumnya, rudal Rusia menghantam sejumlah kota di Ukraina menyebabkan 23 orang tewas di kota Uman.
Seorang pejabat intelijen militer Ukraina mengatakan lebih dari 10 tank produk minyak dengan kapasitas sekitar 40.000 ton yang dimaksudkan untuk digunakan oleh Armada Laut Hitam Rusia dihancurkan, lapor RBC Ukraina.
Serangan itu terjadi saat Ukraina bersiap menggelar serangan balasan yang telah lama dijanjikan untuk mendorong pasukan Rusia keluar dari wilayah yang mereka rebut sejak menginvasi pada Februari 2022.
Ukraina mengatakan kendali atas semua wilayah hukumnya, termasuk Krimea, adalah syarat utama untuk setiap kesepakatan damai. Pasukan Rusia menduduki semenanjung itu pada tahun 2014.
Moskow menuduh Kyiv mengirim gelombang drone udara dan laut untuk menyerang Krimea.
Ukraina tidak memiliki rudal jarak jauh yang dapat mencapai target di tempat-tempat seperti Sevastopol, tetapi telah mengembangkan drone untuk mengatasi rintangan ini.
Pejabat Ukraina biasanya tidak mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di situs militer di Krimea, meskipun terkadang mereka merayakannya menggunakan bahasa halus.
Andriy Yusov, seorang pejabat militer Ukraina, tidak mengatakan Ukraina yang melakukan serangan itu. Sebaliknya, dia mengatakan kepada RBC bahwa ledakan itu adalah "hukuman Tuhan" atas serangan Rusia di kota Uman, Ukraina, pada hari Jumat yang menewaskan 23 orang.
"Hukuman ini akan berlangsung lama. Dalam waktu dekat, lebih baik bagi semua penduduk Krimea yang diduduki sementara untuk tidak berada di dekat fasilitas militer dan fasilitas yang disediakan untuk tentara agresor," kata Yusov.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Kyiv akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Uman dimintai pertanggungjawaban sesegera mungkin.
"Kalian semua teroris dan pembunuh dan kalian semua harus dihukum," katanya dalam pidato video malam.
Zelenskiy tidak mengacu langsung pada pertempuran selama berbulan-bulan untuk kota Bakhmut, Ukraina timur, yang menjadi fokus serangan Rusia berulang kali yang perlahan-lahan mendekati pusat kota.
Serangan tersebut sebagian besar dipimpin oleh tentara swasta Grup Wagner. Pendirinya, Yevgeny Prigozhin, mengatakan pasukannya telah maju antara 100 dan 150 meter pada hari Sabtu dan mengklaim unit pro-Kyiv sekarang hanya menguasai tiga km persegi.
REUTERS
Pilihan Editor Penobatan Raja Charles, Batu Bersejarah Sudah Dipindahkan ke London