Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Selatan Siap Kirim Senjata ke Ukraina, Ini Alasan Presiden Yoon

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon-hee saat tiba di Bali Minggu, 13 November 2022, untuk menghadiri KTT G20. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Galih Pradipta/nym.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon-hee saat tiba di Bali Minggu, 13 November 2022, untuk menghadiri KTT G20. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Galih Pradipta/nym.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan Seoul sedang mempertimbangkan memberikan bantuan militer ke Ukraina untuk memastikan invasi Rusia tidak berhasil.

Dalam pidatonya di Sekolah Kennedy Universitas Harvard pada hari kelima kunjungan kenegaraan untuk memperingati 70 tahun aliansi AS-Korea Selatan, Jumat, 28 April 2023, Yoon mengatakan invasi Rusia merupakan pelanggaran hukum internasional dan hak-hak warga Ukraina.

"Kita harus membuktikan bahwa upaya seperti itu tidak akan pernah berhasil, untuk memblokir upaya lebih lanjut yang dilakukan di masa depan," katanya.

Ketika ditanya tentang kemungkinan Korea Selatan memberikan bantuan mematikan ke Ukraina, Yoon mengatakan: "Kami memantau dengan cermat situasi yang terjadi di medan perang di Ukraina dan akan mengambil tindakan yang tepat untuk menegakkan norma internasional dan hukum internasional."

"Saat ini kami sedang memantau situasi dengan cermat dan kami sedang mempertimbangkan berbagai opsi."

Pada hari Rabu, Yoon bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih dan Amerika Serikat berjanji untuk memberi Korea Selatan lebih banyak wawasan tentang perencanaan nuklirnya atas konflik apa pun dengan Korea Utara, di tengah kecemasan atas persenjataan rudal dan bom Pyongyang yang terus meningkat. Keduanya juga membahas situasi di Ukraina.

Yoon mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara minggu lalu sebelum berangkat ke Amerika Serikat bahwa Seoul mungkin akan memperluas dukungannya untuk Ukraina di luar bantuan kemanusiaan dan ekonomi jika terjadi serangan sipil skala besar, menandakan perubahan sikapnya terhadap pengiriman bantuan militer ke Ukraina untuk pertama kalinya.

Menjawab pertanyaan lain, Yoon menolak anggapan bahwa Deklarasi Washington yang dia setujui dengan Biden berarti mereka menerima Korea Utara sebagai negara bersenjata nuklir, menambahkan bahwa dia menentang memperlakukan kepemilikan senjata Korea Utara sebagai masalah perlucutan senjata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika kita menerima senjata nuklir oleh Korea Utara, Korea Selatan mungkin harus memiliki senjata nuklir... dan ini akan mengarah pada situasi perlucutan senjata. Ini bukanlah sesuatu yang ingin kita lihat terjadi," katanya.

Yoon mengatakan Deklarasi Washington mengharuskan Seoul untuk tetap menghormati Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dan tidak memperoleh senjata nuklirnya sendiri.

Dia mengatakan ada pendapat di masyarakat Korea Selatan yang mengatakan Seoul harus mempunyai senjata nuklir dan memiliki kemampuan teknologi untuk itu, tapi itu juga persamaan yang rumit tentang politik dan ekonomi.

“Kita harus melepaskan banyak nilai yang selama ini kita junjung tinggi jika kita memutuskan untuk mengembangkan senjata nuklir,” katanya. "Pendapat yang mengatakan bahwa kita perlu memiliki persenjataan nuklir kita sendiri tidak mempertimbangkan semua hal ini."

REUTERS

Pilihan Editor Warga China Dituduh Lakukan Penistaan Agama di Pakistan, Dibebaskan dengan Jaminan

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PDB Ukraina Naik 19,5 Persen

11 jam lalu

Pengungsi Ukraina di Medyka, Polandia, 20 Maret 2022. REUTERS/Fabrizio Bensch/File Foto
PDB Ukraina Naik 19,5 Persen

PDB Ukraina pada April sampai Juni 2023 mengalami kenaikan 19.5 persen karena warga Ukraina mulai bisa menerima keadaan.


Luiz Inacio Lula da Silva Sarankan Ukraina dan Rusia Berhenti Bertempur

12 jam lalu

Luiz Inacio Lula da Silva . (AP/Eraldo Peres
Luiz Inacio Lula da Silva Sarankan Ukraina dan Rusia Berhenti Bertempur

Luiz Inacio Lula da Silva menilai kalau jalan terbaik untuk keluar dari perang Ukraina adalah Kyev dan Moskow berhenti bertempur.


Xi Jinping Pertimbangkan Kunjungan ke Korea Selatan

14 jam lalu

Presiden Cina Xi Jinping menghadiri sesi pleno KTT BRICS 2023 di Sandton Convention Center di Johannesburg, Afrika Selatan pada 23 Agustus 2023. GIANLUIGI GUERCIA/Pool via REUTERS
Xi Jinping Pertimbangkan Kunjungan ke Korea Selatan

Xi Jinping, yang belum mengunjungi Korea Selatan sejak 2014, bersedia berupaya untuk mempromosikan kemitraan strategis antara kedua negara.


Update Rusia Ukraina: Biden Janji ke Zelensky Kirim Rudal Jarak Jauh

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbincang dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela KTT G7 di Hiroshima, Jepang, 21 Mei 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
Update Rusia Ukraina: Biden Janji ke Zelensky Kirim Rudal Jarak Jauh

Zelensky dijanjikan oleh Biden mendapat bantuan rudal jarak jauh untuk perang melawan Rusia.


Ingin Kembali ke Rusia, Eks Komandan Wagner Ditangkap Norwegia

1 hari lalu

Andrei Medvedev, mantan komandan kelompok tentara bayaran Wagner Rusia berpose saat wawancara di Oslo, Norwegia, 1 Februari 2023. REUTERS/Janis Laizans
Ingin Kembali ke Rusia, Eks Komandan Wagner Ditangkap Norwegia

Seorang eks komandan Wagner yang membelot ke Norwegia, ditangkap saat akan kembali ke Rusia.


EKSKLUSIF: Kisah Fauzan, WNI yang Jadi Pemantau Pemilu Rusia di Ukraina

1 hari lalu

Suasana di salah satu tempat pemungutan suara di wilayah Donetsk, Ukraina. Rusia melakukan pemilihan umum di empat wilayah termasuk Donetsk. DOK: FAUZAN AL RASYID
EKSKLUSIF: Kisah Fauzan, WNI yang Jadi Pemantau Pemilu Rusia di Ukraina

Fauzan Al Rasyid, seorang WNI, termasuk salah satu dari 34 nama yang menjadi pemantau Pemilu di empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.


Impor Pupuk Rusia ke Polandia Mulai Naik

1 hari lalu

Valery Danilenko, memeberikan pupuk pada tanamannya saat berada diperkebunan mentimun di Desa Tes, Siberia, Rusia, 21 Mei 2016. Danilenko memupuk mentimun yang akan dijualnya saat musim panen. REUTERS/Ilya Naymushin
Impor Pupuk Rusia ke Polandia Mulai Naik

Setelah sempat mengalami penurunan, impor pupuk Rusia ke Polandia kembali mengalami kenaikan.


AS, Korea Selatan dan Jepang Makin Cemas soal Kerja Sama Militer Rusia-Korea Utara

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama pertemuan di Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin via REUTERS
AS, Korea Selatan dan Jepang Makin Cemas soal Kerja Sama Militer Rusia-Korea Utara

Menteri luar negeri Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang "benar-benar khawatir" atas kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara


Indonesia Didaulat Jadi Negara Kehormatan di Konferensi International Broadcasting Co-production

1 hari lalu

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama KBRI Seoul dan Asosiasi TV Swasta Indonesia pada 21 September 2023, berpartisipasi sebagai Country of Honor dalam acara International Broadcasting Co-production Conference / IBCC 2023. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Didaulat Jadi Negara Kehormatan di Konferensi International Broadcasting Co-production

Indonesia hadir dalam Konferensi International Broadcasting Co-production atau IBCC 2023 membangun kerjasama dalam pembuatan konten.


Polandia Beri Senjata Usang ke Ukraina

1 hari lalu

Anggota militer Ukraina menembakkan senjata anti-pesawat, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di kota garis depan Bakhmut, Ukraina, 10 Januari 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Polandia Beri Senjata Usang ke Ukraina

Polandia tidak bisa memberikan senjata-senjata yang baru dibeli ke Ukraina karena Polandia pun perlu memperkuat keamanan negara