TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengebom bunuh diri bersepeda motor meledakkan dirinya saat gerilyawan menyerang sebuah kamp militer sementara di barat laut Pakistan dan sedikitnya tiga tentara tewas, kata pejabat keamanan dan tentara, Jumat, 28 April 2023.
Pertumpahan darah itu terjadi setelah Pakistan mengumumkan serangan baru melawan militan menyusul gelombang serangan dalam bulan-bulan terakhir, termasuk pengeboman masjid yang menewaskan lebih dari 100 orang pada akhir Januari.
Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Pasukan bertempur melawan gerilyawan selama beberapa jam sejak Kamis malam di distrik Lakki Marwat, dekat daerah kesukuan yang berbatasan dengan Afghanistan, kata dua pejabat kepada Reuters, tanpa menyebut nama karena mereka tidak berwenang untuk memberikan informasi.
Sedikitnya tiga tentara dan beberapa gerilyawan tewas sebagai akibatnya, tambah mereka. Para prajurit sedang dalam perjalanan untuk menempati pos baru di pangkalan militer terdekat.
Tentara mengkonfirmasi tiga kematian, dengan mengatakan pasukan memukul mundur dua serangan militan lagi di daerah yang sama.
"Seorang pengebom bunuh diri yang ditumpangi sepeda motor meledakkan dirinya di dekat pos pasukan keamanan," katanya dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa hal itu diikuti baku tembak sengit antara pasukan dan penyerang.
Tentara membunuh tujuh penyerang, katanya.
Sebuah laporan oleh badan intelijen Pakistan, yang dilihat oleh Reuters, mengidentifikasi kelompok militan baru yang kurang dikenal, Tehreek-e-Jihad Pakistan, terlibat dalam serangan tersebut.
Reuters tidak dapat segera mengkonfirmasi laporan tersebut.
Wilayah suku itu telah lama menjadi rumah bagi militan Islam, termasuk Tehreek-e-Taliban Pakistan, atau Taliban Pakistan, yang merupakan kelompok payung dari beberapa kelompok militan Sunni.
Taliban lokal telah mengobarkan perang terhadap negara dalam upaya untuk menggulingkan pemerintah dan menggantinya dengan sistem hukum Islam mereka yang keras.
Militer Pakistan telah meluncurkan beberapa operasi di daerah tersebut, membongkar infrastruktur dan jaringan militan dan memaksa para pemimpin mereka melarikan diri ke negara tetangga Afghanistan.
REUTERS
Pilihan Editor: Bos BBC Mundur Setelah Melanggar Peraturan Terkait Utang Boris Johnson