TEMPO.CO, Jakarta - Benito Mussolini, diktator Italia yang dikenal dengan kebijakan fasisnya mengalami kematian tragis pada 28 April 1945 bersama Clara Petacci, kekasihnya.
Menurut History.com, pada saat itu, Mussolini berada dalam pelarian setelah pasukan sekutu berhasil merebut Roma dari kekuasaannya.
Bersama dengan beberapa pengikutnya, Mussolini bersembunyi di daerah pegunungan dekat Lake Como. Namun, mereka akhirnya ditemukan oleh pasukan partisan Italia yang setia kepada pemerintah Italia yang baru.
Mussolini dan para pengikutnya kemudian dibawa ke kota Milan untuk diadili atas kejahatan perang. Namun sebelum pengadilan dapat diadakan, mereka diserahkan kembali kepada pasukan partisan.
Pasangan ini kemudian dieksekusi oleh pasukan partisan di dekat Desa Giulino di Mezzegra. Mayat mereka lalu diarak di sekitar Kota Milan dan dijatuhi hukuman gantung terbalik di Piazza Loreto, sebuah tempat umum di Milan.
Mussolini dan Petacci berdua mencoba melarikan diri dari Italia Utara saat pasukan Sekutu menyerbu Italia pada awal 1945. Mereka bersembunyi di berbagai tempat dan akhirnya ditangkap oleh gerilyawan Italia di sebuah konvoi pada 27 April.
Mussolini dan Petacci lalu dipindahkan ke sebuah villa kecil di Giulino di Mezzegra, tempat di mana mereka dieksekusi keesokan harinya.
Mussolini dan Petacci dieksekusi oleh kelompok gerilyawan Italia yang dipimpin oleh Walter Audisio. Mereka dipaksa untuk berlutut di hadapan tembok dan ditembak mati bersama-sama. Setelah itu, mayat mereka digantung di sebuah stasiun kereta api di Milan untuk dilihat oleh publik.
Profil Clara Petacci
Clara Petacci sebagai wanita simpanan Mussolini dikenal karena kecantikannya. Ia kemudian menjadi makin terkenal karena hubungannya yang kontroversial dengan diktator fasis tersebut.
Short History menyebut, Petacci bertemu Mussolini ketika tahun 1932 ketika Mussolini mengendarai Alfa Romeo merah cerahnya ke Ostia dan melewati mobil keluarga Clara.
Dia memperhatikan Clara cantik berusia 20 tahun yang berteriak: “Duce! Duce!”. Persis seperti seorang groupie yang melihat bintang rock favoritnya.
Pada tahun 1936, tepatnya saat Clara berusia 24 tahun dan Mussolini 53 tahun, keduanya memulai hubungan seksual. Clara kemudian menjadi kekasih Mussolini selama beberapa tahun dan terlibat dalam hubungan yang terlarang dengan Mussolini, yang pada saat itu masih memiliki istri yang sah.
Ibu Clara, Giuseppina bahkan mendorong perselingkuhan itu karena peluang bisnis bagi keluarganya terbuka lebar. Orang tuanya bahkan mengizinkan Mussolini mengunjungi putrinya di rumah keluarga yang sangat besar di pinggiran kota Roma.
Setelah kematian Mussolini, jenazah Petacci juga dijatuhi hukuman gantung terbalik di samping Mussolini. Mereka berdua tidak hanya memimpin kehidupan yang kontroversial selama hidupnya, namun kematian mereka juga menjadi kontroversi besar.
Ada banyak spekulasi tentang siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas kematian mereka dan apakah mereka seharusnya diadili dengan cara yang lebih adil. Meskipun demikian, kematian Benito Mussolini dan Clara Petacci menandai akhir dari era fasis Italia dan berakhirnya Perang Dunia II di Eropa.
Pilihan Editor: 4 Fakta tentang Benito Mussolini Penganut Fasisme
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.