TEMPO.CO, Jakarta - Australia pada Kamis, 27 Agustus 2023, mengusulkan untuk merombak sistem imigrasinya untuk mempercepat masuknya pekerja terampil ke negara itu dan memuluskan jalan menuju tempat tinggal permanen.
Pemerintah federal Partai Buruh mengatakan sistem saat ini yang digunakan untuk memilih migran terampil - tes poin - akan dimodifikasi untuk mengidentifikasi orang-orang dengan keahlian yang tepat yang dibutuhkan ekonomi Australia ke depan.
"Sistem migrasi kita ... rusak. Ini mengecewakan bisnis kita, mengecewakan para migran itu sendiri. Dan yang paling penting, mengecewakan warga Australia. Itu tidak dapat dilanjutkan," kata Menteri Dalam Negeri Clare O'Neil dalam pidatonya di National Klub Pers.
Australia sedang saing dengan negara-negara setara, seperti Kanada dan Jerman, untuk untuk memikat lebih banyak migran terampil, dengan lonjakan permintaan yang diperburuk oleh populasi yang menua.
Pemerintah mengatakan proses visa kerja untuk para profesional berketerampilan tinggi akan dibuat lebih cepat dan mudah, sementara langkah-langkah akan diambil untuk mempertahankan mahasiswa internasional.
Pemegang visa terampil sementara, yang telah ditolak bahkan kesempatan untuk mengajukan izin tinggal permanen, akan dapat melakukannya pada akhir tahun ini, kata O'Neil. Tapi itu tidak akan menambah jumlah migran permanen tahunan Australia, katanya.
Pada September, Australia menaikkan penerimaan migran permanennya menjadi 195.000 tahun fiskal ini, naik 35.000, untuk membantu bisnis mengatasi kekurangan staf yang meluas dan menjanjikan lebih banyak staf dan dana untuk mempercepat pemrosesan visa.
Mulai 1 Juli, pemerintah mengatakan akan menaikkan ambang upah migran pekerja terampil sementara menjadi A$70.000 (Rp 679 juta) dari A$53.900 (Rp 522 juta) yang tak pernah naik sejak 2013.
Sekitar 90% dari semua pekerjaan penuh waktu di Australia sekarang dibayar lebih dari ambang batas saat ini, yang mengarah pada eksploitasi pekerja migran, kata pemerintah.
REUTERS
Pilihan Editor: Putin Pecat Jenderal Rusia yang Dijuluki Penjagal Mariupol