TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita kulit putih AS yang melayangkan tuduhan palsu terhadap remaja kulit hitam, Emmett Till— sehingga membuatnya tewas disiksa pada 1955— meninggal di Louisiana pada Kamis, menurut laporan koroner.
Pembantaian terhadap Till di Mississippi membantu menyulut gerakan Hak Sipil Kulit Hitam Amerika Serikat. Hal ini sebagian dipicu karena ibunya mengadakan pemakaman peti terbuka, dengan foto tubuh putranya yang nyaris hancur muncul di media kulit hitam pada saat itu.
Carolyn Bryant Donham, 88 tahun, meninggal pada Selasa di Westlake, Louisiana, menurut kantor koroner Paroki Calcasieu. Donham adalah orang terakhir yang hidup dan terlibat langsung dalam kasus ini.
Donham, yang saat itu berusia 21 tahun, menuduh Till, yang berkunjung dari Chicago, bersiul padanya saat memasuki toko.
Remaja berusia 14 tahun itu kemudian dipukuli, dimutilasi hidup-hidup sebelum ditembak kepalanya di Money, Mississippi, pada 28 Agustus 1955, empat hari setelah laporan Donham.
Jasadnya ditinggalkan di Sungai Tallahatchie dan ditemukan sudah bengkak dan kembung tiga hari kemudian. Till kemudian dikembalikan ke ibunya Mamie Till Bradley di Chicago.
Kematian Till dan penolakan juri kulit putih atas dakwaan terhadap dua pria kulit putih yang kemudian mengakui pembunuhannya, menarik perhatian nasional dan internasional atas kekejaman dan kekerasan yang dihadapi orang Afrika-Amerika di AS.
Pemakaman Till menarik perhatian internasional ketika Nyonya Bradley bersikeras agar putranya dimakamkan di peti mati terbuka, dengan mengatakan, "Tidak mungkin saya bisa menggambarkan apa yang ada di dalam kotak itu. Tidak mungkin. Dan saya hanya ingin dunia melihat."
Gambar-gambar jenazah Till mengejutkan Amerika, dan negara bagian Mississippi mendapat tekanan untuk membawa para pembunuh Till ke pengadilan. Suami Donham saat itu, Roy Bryant, dan saudara tirinya, J.W. Milam, didakwa atas pembunuhan Till dan diadili pada 1955.
Namun, juri yang semuanya berkulit putih membebaskan kedua pria kulit putih itu.
Juri membebaskan kedua pria tersebut setelah Donham bersaksi bahwa Till telah mencengkeram pinggangnya dan membuat pernyataan seksual saat berada di toko miliknya.
Para pelaku kemudian mengaku dalam wawancara majalah berbayar bahwa mereka membunuh Till. Bryant meninggal pada 1994 dan Milam meninggal pada 1981.
Pada 2021, Departemen Kehakiman AS menutup penyelidikan yang dibuka kembali atas peran Donham dalam pembunuhan tersebut. Ini setelah penerbitan sebuah buku yang menulis bahwa Donham berbohong tentang Till melakukan rayuan seksual.
Departemen tersebut mengatakan tidak dapat membuktikan bahwa Donham pernah membuat pengakuan itu - meskipun menambahkan bahwa ada "keraguan yang cukup besar mengenai kredibilitas versi kejadiannya."
Pada 2022, dewan juri di Mississippi menolak untuk mendakwa dia atas penculikan atau pembunuhan. Beberapa minggu sebelum keputusan dewan juri, surat perintah penangkapan 1955 untuk Donham atas tuduhan penculikan Till, yang tidak pernah dikirimkan, ditemukan.
Christopher Benson, seorang jurnalis dan pengacara yang ikut menulis buku pada 2004 tentang pembunuhan Till dengan ibu anak laki-laki itu, Mamie Till-Mobley, dan terus bekerja dengan keluarga dan orang lain dalam kasus ini, mengatakan sangat disesalkan tidak ada yang bisa dimintai pertanggungjawaban.
Namun dia mengatakan bahwa sangat penting bagi orang-orang untuk terus berusaha memahami apa yang dikatakan kejahatan tersebut adalah tentang ketidakadilan rasial di AS.
"Tantangan bagi kami di momen kontemporer ini adalah untuk melangkah dan terus mendapatkan makna dari cerita ini agar benar-benar melibatkan warga negara dan bekerja untuk keadilan sosial," kata Benson.
Pilihan Editor: Pria Sepuh Tembak Remaja Kulit Hitam Gara-gara Salah Alamat
REUTERS