TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Vladimir Putin mengatakan industri drone Rusia akan segera bernilai 1 triliun rubel atau sekitar Rp176 triliun,setelah rencana untuk meningkatkan produksi diberlakukan.
Akhir tahun lalu, Putin mengatakan Rusia harus meningkatkan produksi kendaraan udara tak berawak (UAV) dan menciptakan infrastruktur untuk digunakan secara luas dalam aplikasi militer dan sipil.
Putin mengatakan dia dan para eksekutif yang terlibat dalam produksi drone, telah melihat angka-angka yang menunjukkan bahwa industri ini dalam waktu dekat dapat bernilai 500 miliar rubel.
Semua orang setuju ini adalah perkiraan yang sangat konservatif, katanya.
"Kemungkinan besar, jika kita semua bersama-sama, bersama dengan negara, kita akan bekerja secara aktif dan itu akan menjadi 1 triliun rubel," katanya dalam sambutan yang ditayangkan di televisi pemerintah.
Putin tahun lalu memutuskan strategi pengembangan drone hingga 2030.
Wakil Perdana Menteri Pertama Andrei Belousov mengatakan dalam pertemuan tersebut, bahwa rencana tersebut harus siap pada 1 Juli. Ia menambahkan bahwa pada akhir 2026, Rusia harus dapat membuat 18.000 drone per tahun.
Putin, yang berbicara setelah mengunjungi kawasan industri di Moskow yang telah dirancang khusus untuk memproduksi drone, mengatakan UAV dapat digunakan di hampir setiap bagian ekonomi.
Meski Rusia sudah memproduksi sejumlah drone, mereka tidak terlalu maju. Moskow justru menggunakan kendaraan udara tak berawak Shahed buatan Iran dalam serangannya di Ukraina.
Pilihan Editor: Textron AS Menang Gugatan Rp4 T, Tuduh Drone DJI China Langgar Hak Paten
Reuters