TEMPO.CO, Jakarta - Presiden China Xi Jinping akan mengirim delegasi ke Ukraina untuk mengadakan pembicaraan tentang penyelesaian konflik dengan Rusia. Hal ini diungkapkannya setelah Xi untuk pertama kali berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu petang waktu setempat.
"Pihak China akan mengirim perwakilan khusus urusan Eurasia untuk mengunjungi Ukraina dan negara-negara lain. Ia akan melakukan komunikasi mendalam dengan semua pihak untuk penyelesaian politik krisis Ukraina," kata kementerian luar negeri China dalam konferensi pers.
Utusan yang akan dikirim ke Ukraina adalah Li Hui, Perwakilan Khusus Pemerintah China untuk Urusan Eurasia. Li adalah mantan duta besar China untuk Rusia, yang menjabat sejak 2009 hingga 2019.
Namun, Kemlu China tidak memberikan perincian lebih lanjut kapan Li akan melakukan perjalanan dan negara lain mana yang akan dia kunjungi.
Sementara itu, Pavel Ryabikin, yang sebelumnya mengepalai kementerian industri strategis Ukraina, ditunjuk sebagai utusan baru Kyiv untuk China, menurut keputusan di situs kepresidenan. Ukraina belum memiliki duta besar untuk China sejak Februari 2021.
Xi Jinping akhirnya membuka komunikasi dengan Zelensky. Ini merupakan pembicaraan pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berlangsung setahun silam.
Juru bicara Zelenskyy, Sergiy Nykyforov mengatakan di Facebook bahwa keduanya melakukan "percakapan telepon selama hampir satu jam".
Percakapan telepon Xi-Zelensky tersebut menjawab pertanyaan sejumlah negara yang berharap agar China terlibat aktif dalam mengatasi krisis Ukraina.
Kendati demikian, Xi telah berbicara dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin lima kali sejak invasi – termasuk tatap muka di Kremlin ketika pemimpin China mengunjungi Moskow bulan lalu, dan pertemuan langsung lainnya di pertemuan puncak regional di Asia Tengah pada September lalu.
Pilihan Editor: Pertama Sejak Invasi Rusia ke Ukraina, Xi Jinping Akhirnya Berbicara dengan Zelensky
CHANNEL NEWSASIA