TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Ukraina yang berbasis di sisi barat Sungai Dnipro sering melakukan serangan di tepi timur dekat kota Kherson mencoba untuk mengusir pasukan Rusia, kata seorang pejabat regional pada Selasa, 25 April 2023.
Pasukan Rusia telah menguasai sisi timur Dnipro dekat Kherson sejak mundur dari kota selatan pada November setelah berbulan-bulan pendudukan, tetapi Ukraina diperkirakan akan melancarkan serangan balasan musim semi untuk mencoba merebut kembali lebih banyak wilayah.
Yuriy Sobolevskiy, wakil kepala pemerintahan daerah Kherson, mengatakan serangan itu dimaksudkan untuk mengurangi kemampuan tempur pasukan Rusia yang telah menembaki kota Kherson sejak dipukul mundur. "Militer kami sangat sering mengunjungi bank kiri (timur), melakukan penyerangan. Angkatan bersenjata Ukraina sedang bekerja, dan bekerja sangat efektif," kata Sobolevskiy kepada televisi Ukraina.
“Hasilnya akan datang seperti yang mereka lakukan di tepi kanan wilayah Kherson ketika, berkat perang yang rumit dan lama, mereka dapat membebaskan wilayah kami dengan kerugian minimal bagi militer kami. Hal yang sama terjadi sekarang di tepi kiri. "
Rusia merebut wilayah Kherson segera setelah invasi besar-besaran ke Ukraina 14 bulan lalu, dan sejak saat itu terus menguasai seluruh wilayah timur Dnipro.
Baca juga:
Analis militer mengatakan Ukraina kemungkinan akan segera melancarkan serangan balasan, dan bahwa salah satu tujuan utamanya adalah menerobos koridor darat selatan antara Rusia dan wilayah Krimea yang dianeksasi Rusia. Merebut kembali seluruh wilayah Kherson akan menjadi langkah penting untuk mencapai tujuan ini.
Institute for the Study of War yang berbasis di AS pekan lalu mengatakan bahwa blogger militer Rusia telah mengepos rekaman geolokasi yang cukup untuk mengonfirmasi bahwa pasukan Ukraina telah membangun pijakan di tepi timur Dnipro.
Sobolevskiy tidak memberikan rincian lebih lanjut, mengatakan operasi militer membutuhkan "keheningan informasi".
REUTERS
Pilihan Editor: Profil Papua Nugini, Negara yang Memiliki 839 Bahasa Tradisional