TEMPO.CO, Jakarta - Pria yang dituduh menembak mati 11 jamaah di sinagog Pittsburgh dalam serangan antisemit paling mematikan dalam sejarah AS menghadapi potensi hukuman mati dalam sidang yang dimulai pada Senin, 24 April 2023, dengan pemilihan juri.
Robert Bowers, 50 tahun, dituduh melakukan lusinan dakwaan, termasuk 11 dakwaan kejahatan rasial yang mengakibatkan kematian, dalam serangan di sinagog Tree of Life di Pittsburgh pada 27 Oktober 2018.
Jaksa federal dan pengacara Bowers akan mulai memilih 12 juri dalam persidangan pidana selama seminggu di Pengadilan Distrik AS di kota Pennsylvania barat.
Jika juri memutuskan Bowers bersalah, mereka kemudian akan menentukan apakah dia menghabiskan sisa hidupnya di penjara atau dieksekusi dengan suntikan mati.
Dalam mengupayakan hukuman mati, jaksa federal akan mencoba membuktikan faktor-faktor yang memberatkan Bowers, termasuk bahwa dia merencanakan serangan secara substansial dan bahwa dia menargetkan korban yang rentan.
Dalam pengajuan pengadilan, pengacara Bowers telah berulang kali mencoba membuat pengadilan membatalkan hukuman mati sebagai opsi hukuman, menyebutnya tidak konstitusional dengan alasan dia menderita penyakit mental yang parah, termasuk skizofrenia.
Bowers, bekas sopir truk yang sering memposting hinaan antisemit, menyerbu sinagog selama kebaktian Sabtu dan berteriak "Semua orang Yahudi harus mati," menurut jaksa.
Selain 11 jamaah yang sebagian besar berusia lanjut, penembakan melukai tujuh lainnya termasuk lima polisi. Bowers menyerah dan ditahan setelah dia terluka dalam baku tembak dengan polisi.
Otoritas federal mengatakan Bowers memasuki sinagog di lingkungan kota Squirrel Hill di mana banyak penduduknya adalah orang Yahudi, dengan membawa sejumlah senjata api.
REUTERS
Pilihan Editor China Luruskan Pernyataan Dubes Lu Shaye Soal Kedaulatan Ukraina