TEMPO.CO, Jakarta – Aktivis Ukraina Oleksandra Romantsova sulit melihat peluang Presiden Rusia Vladimir Putin mendatangi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Afrika Selatan tahun ini, di tengah surat perintah penangkapan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Dia menyarankan supaya pejabat di Johannesburg mengundang bos Kremlin secara virtual..
ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin bulan lalu. Afrika Selatan sebagai anggota ICC akan diminta menahan Putin jika dia menghadiri KTT BRICS ke-15 yang akan diselenggarakan pada Agustus.
Kelompok BRICS terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Blok ini dipandang sebagai alternatif pasar berkembang yang kuat dari Barat.
"Jika Putin datang ke sini ... mereka (Afrika Selatan) perlu menangkapnya. Ini situasi politik yang rumit. Jadi lebih baik Putin bergabung melalui Zoom," kata Romantsova kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Universitas Witwatersrand di Johannesburg, di mana dia sedang mengikuti seminar.
Romantsova, direktur eksekutif Pusat Kebebasan Sipil Ukraina yang bersama-sama memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian tahun lalu, merupakan bagian dari delegasi masyarakat sipil Ukraina yang bertujuan untuk berbagi informasi sebanyak mungkin tentang perang yang masih berkecamuk lebih dari setahun setelah invasi Rusia.
Zane Dangor, direktur jenderal Departemen Hubungan Internasional dan Kerjasama Afrika Selatan, mengatakan para pejabat di departemennya bertemu dengan delegasi Ukraina tetapi menolak untuk merinci.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai operasi militer khusus.
ICC mengeluarkan surat perintah untuk Putin. Lembaga menuduh deportasi paksa anak-anak Ukraina oleh Moskow adalah kejahatan perang. Kremlin telah bereaksi dengan marah, mengatakan setiap keputusan pengadilan "batal demi hukum".
Moskow berulang kali membantah tuduhan bahwa pasukannya telah melakukan kekejaman selama invasi.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan minggu ini bahwa pemerintahnya masih mempertimbangkan apa yang harus dilakukan tentang surat perintah untuk Putin. Tiga pejabat yang mengetahui musyawarah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Putin menghadiri KTT BRICS sebenarnya adalah opsi yang sedang dipertimbangkan.
Afrika Selatan adalah salah satu sekutu terpenting Rusia di benua yang terbagi karena perang Ukraina. Di tengah dinamika ini, Barat terus berupaya mengisolasi Moskow karenanya.
Afrika Selatan mengadakan latihan angkatan laut bersama dengan Rusia dan Cina pada Februari, sebulan setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Ramaphosa berbicara tentang Afrika Selatan yang bertindak sebagai mediator dalam konflik tahun lalu, tetapi tidak pernah mendapat banyak perhatian.
Romantsova mengatakan jika Afrika Selatan ingin menengahi maka perlu memiliki hubungan yang kuat dengan Ukraina, bukan hanya Rusia. "Anda perlu memahami situasi di Ukraina, Anda harus memiliki koneksi reguler," katanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Biden, Anwar Ibrahim, dan Para Pemimpin Dunia Lain Ucapkan Selamat Idul Fitri