Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekaman Eks Bos Intel Bocor: Uni Emirat Arab Di Balik Konflik di Sudan

Reporter

image-gnews
Mohamed Hamdan Dagalo, kepala Pasukan Pendukung Cepat, menyapa para pendukungnya saat tiba di sebuah pertemuan di Aprag, Sudan, 22 Juni 2019. REUTERS/Umit Bektas
Mohamed Hamdan Dagalo, kepala Pasukan Pendukung Cepat, menyapa para pendukungnya saat tiba di sebuah pertemuan di Aprag, Sudan, 22 Juni 2019. REUTERS/Umit Bektas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengguna media sosial mengedarkan rekaman yang dikaitkan dengan mantan kepala intelijen Sudan, Salah Gosh. Seperti dilansir Middle East Monitor pada Kamis, rekaman itu menuduh Uni Emirat Arab (UEA) berada di balik konflik di Sudan.

Rekaman itu menyebut UEA diduga mendirikan “pusat komando” di Abu Dhabi dengan tujuan mengganti tentara Sudan dengan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dipimpin Mohamed Hamdan Dagalo, yang akrab disapa Hemedti.

Dalam rekaman audio yang belum diverifikasi, seorang pria yang diidentifikasi sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Sudan, Jenderal Kamal Abdel Marouf, mengatakan, “Perubahan awal di Sudan dimulai dengan konspirasi Masonik dari dalam sistem. Ini didukung negara-negara penggembala unta di Teluk yang mensponsori perubahan, serta negara-negara asing yang mengandalkan beberapa individu pengembara di Eropa yang mengaku sebagai aktivis tetapi sebenarnya adalah para pedagang politik."

Marouf menambahkan, "Setelah mengumumkan program perubahan mereka dan masalah menjadi tidak dapat diatasi bagi mereka, pertempuran beralih ke perencanaan melalui pendukung kebebasan. Namun, ketika mereka tidak dapat mencapai tujuan, mereka pindah ke tahap perubahan dengan kekerasan, menyusun program dan mempromosikannya di media, dan mencoba mengeksploitasi gerakan pemberontak."

"Sampai masalah mencapai perubahan 'gaya Dagalo' (Hemedti)."

Dia menambahkan, Hemedti telah bertemu dengan Presiden UEA Mohammed Bin Zayed dan beberapa pemodal yang menyetujui perlunya perubahan secara paksa. Ini akan melibatkan pemogokan tentara dan mengumumkan pemerintahan yang diakui oleh negara-negara sponsor, bersama dengan beberapa lembaga dan organisasi internasional. Itu akan memberikan pukulan telak bagi arus Islam dan militer di negara itu.

Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab yang baru terpilih Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan untuk berduka atas meninggalnya Sheikh Khalifa Bin Zayed Al Nahyan di Istana Al Mushrif di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 15 Mei 2022. REUTERS/ Christian Hartman

Menyoroti bahwa Hemedti "tidak tahu apa-apa tentang politik atau Sudan", Marouf mengatakan politisi Sudan dan tokoh terkemuka Gerakan Pembebasan Rakyat (SPLM) Yasir Arman ditempatkan "di dekatnya".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Program itu berbicara tentang kendali total atas bandara, komando umum, istana presiden, radio dan televisi, dan kemudian mengumumkan kendali Pasukan Pendukung Cepat," ungkap Marouf.

“Setelah itu, mengambil alih markas dan mengumumkan pemerintahan, kemudian menjebloskan para pemimpin tentara ke penjara, menduduki komando dan mengeluarkan instruksi kepada pasukan dan unit militer di Sudan untuk tunduk kepada mereka, inilah rencananya,” papar dia.

Dia mengungkapkan, “Pasukan Hemedti percaya bahwa semua pesawat Sudan berada di Bandara Merowe, tetapi mereka terkejut dengan kenyataan bahwa dukungan logistik dan rakyat lemah. Setelah situasi terungkap, tentara mengambil tindakan penuh."

Dia mengatakan ada rencana untuk kejadian semacam itu, dengan pasukan dikirim dari Libya, melalui Khalifa Haftar, tetapi Turki memperingatkan jika ada pasukan yang bergerak dari Sudan ke Libya, mereka akan menjadi sasaran. “Jadi skenario dihentikan.”

Maka dipilihlah skenario ketiga, jelasnya, "Yaitu menenangkan diri, berdialog, dan gencatan senjata, apapun itu, untuk menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan."

Pilihan Editor: Menlu RI Minta DK PBB Rapat Darurat, Desak Gencatan Senjata di Sudan

MIDDLE EAST MONITOR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Liburan Musim Dingin di Abu Dhabi Jangan Lewatkan 7 Destinasi Ini

3 hari lalu

Kemilau Masjid Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 25 Desember 2018. Setelah sheikh Zayed wafat pada tahun 2004, proses pembangunan masjid dilanjutkan oleh putranya. Penyelesaian proyek pembangunan masjid ini di bawah perintah langsung dari Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, presiden Uni Emirat Arab. REUTERS/Hamad I Mohammed
Liburan Musim Dingin di Abu Dhabi Jangan Lewatkan 7 Destinasi Ini

Jika Anda masih ingin menikmati cuaca cerah, liburan musin dingin di Abu Dhabi bisa menjadi pilihan berikutnya


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kisah Guru Besar Unair Jadi Dokter Forensik 18 Tahun, Prediksi Cuaca Jawa Barat

8 hari lalu

Guru besar Ilmu Forensik Unair Ahmad Yudianto. Dok. Unair
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kisah Guru Besar Unair Jadi Dokter Forensik 18 Tahun, Prediksi Cuaca Jawa Barat

Topik tentang kisah Guru Besar Unair jadi dokter forensik selama 18 tahun menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Intel akan Hadirkan Teknologi AI pada CPU

9 hari lalu

Logo Intel. (wikimedia commons)
Intel akan Hadirkan Teknologi AI pada CPU

CEO Intel Pat Gelsinger menyatakan bahwa AI mewakili perubahan signifikan dan membuka era baru ekspansi global.


UEA, Arab Saudi Kutuk Penyerbuan Israel ke Masjid Al Aqsa

14 hari lalu

polisi Israel mengawal pengunjung saat mereka menjelajahi kompleks Al-Aqsa, yang juga dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem 17 September 2023. (Reuters)
UEA, Arab Saudi Kutuk Penyerbuan Israel ke Masjid Al Aqsa

Pernyataan itu muncul ketika AS berupaya menormalisasi hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Israel.


Lebih dari Seribu Anak-anak di Kamp Pengungsian di Sudan Meninggal

14 hari lalu

Rawda Mohammed Ismail, seorang wanita Sudan yang melarikan diri dari konflik di Geneina di wilayah Darfur Sudan, mengipasi anaknya Abdelerrahman Bakr, yang menderita kekurangan gizi, di rumah sakit misi Medecins Sans Frontieres (MSF) di Adre, Chad 24 Juli 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Lebih dari Seribu Anak-anak di Kamp Pengungsian di Sudan Meninggal

Lebih dari 1.200 anak-anak usia di bawah lima tahun meninggal di sejumlah kamp pengungsian di Sudan karena wabah campak dan gizi buruk akut


Dinyatakan Persona Non Grata, Utusan Khusus PBB untuk Sudan Mundur

20 hari lalu

Perwakilan Khusus PBB di Sudan Volker Perthes berbicara saat konferensi pers di Khartoum, Sudan 10 Januari 2022. REUTERS/El Tayeb Siddi
Dinyatakan Persona Non Grata, Utusan Khusus PBB untuk Sudan Mundur

Utusan Khusus PBB untuk Sudan Volker Perthes mengundurkan diri, lebih dari tiga bulan setelah Sudan menyatakan dia persona non grata


Uni Emirat Arab Cabut Larangan Masuk untuk Pelancong dari Nigeria

21 hari lalu

Ilustrasi turis atau wisatawan di bandara. (Pexel)
Uni Emirat Arab Cabut Larangan Masuk untuk Pelancong dari Nigeria

Setelah hampir setahun diberlakukan, Uni Emirat Arab akhirnya mengizinkan para pelancong dari Nigeria melancong ke negara itu.


Serangan Udara Tewaskan 40 Warga Sipil di Pasar Ibu Kota Sudan

23 hari lalu

Salwa Ibraheem Hassan, seorang wanita Sudan yang melarikan diri dari konflik di Geneina, di wilayah Darfur Sudan, duduk di samping putrinya Mihrab Abdullah yang menderita malnutrisi di rumah sakit misi Medecins Sans Frontieres (MSF) di Adre, Chad 24 Juli 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Serangan Udara Tewaskan 40 Warga Sipil di Pasar Ibu Kota Sudan

Ini adalah insiden tunggal terbesar yang menyebabkan kematian warga sipil dalam perang saudara di Sudan


Mendag Optimistis Terhadap Hubungan Perdagangan dengan Persatuan Emirat Arab

26 hari lalu

Mendag Optimistis Terhadap Hubungan Perdagangan dengan Persatuan Emirat Arab

Total perdagangan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab pada paruh pertama tahun 2023 mencapai USD 2,21 miliar


Serangan Terbaru Tentara Sudan Tewaskan Setidaknya 32 Warga Sipil

27 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan berdiri di antara pasukan, di lokasi yang tidak diketahui, dalam gambar yang dirilis pada 30 Mei 2023. Angkatan Bersenjata Sudan/Handout via REUTERS/
Serangan Terbaru Tentara Sudan Tewaskan Setidaknya 32 Warga Sipil

Jumlah ini adalah yang tertinggi dalam satu hari sejak pertempuran Tentara Sudan melawan Milisi RSF pecah pada April.