TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Laut Iran mengklaim berhasil memaksa kapal selam AS untuk muncul ke permukaan saat memasuki Teluk, tetapi Armada Kelima Angkatan Laut Amerika Serikat membantah insiden itu.
“Kapal selam AS mendekat dalam posisi menyelam, tapi kapal selam Iran Fateh mendeteksinya dan melakukan manuver untuk memaksanya muncul ke permukaan saat melewati Selat (Hormuz). Itu juga masuk ke perairan teritorial kita tapi.. . itu dikoreksi setelah diperingatkan," kata komandan Angkatan Laut Iran Shahram Irani kepada televisi negara pada Kamis, 20 April 2023.
“Kapal selam ini melakukan yang terbaik, menggunakan semua kapasitasnya, untuk melintas dalam keheningan total dan tanpa terdeteksi,” kata Irani. "Kami pasti akan merefleksikan kepada badan internasional fakta bahwa itu telah melanggar perbatasan kami."
Armada Kelima Angkatan Laut AS, yang berbasis di Bahrain, membantah apa yang disebutnya "disinformasi" Iran.
"Sebuah kapal selam AS belum transit di Selat Hormuz hari ini atau baru-baru ini," kata Komandan Timothy Hawkins kepada Reuters.
“Klaim itu mewakili lebih banyak disinformasi Iran yang tidak berkontribusi pada keamanan dan stabilitas maritim regional.”
Angkatan Laut AS mengatakan awal bulan ini bahwa kapal selam bertenaga nuklir dengan peluru kendali Florida beroperasi di Timur Tengah untuk mendukung Armada Kelima.
Pasukan Iran dan AS melakukan sejumlah konfrontasi di masa lalu. Pada awal April, Angkatan Laut Iran mengatakan telah mengidentifikasi dan memperingatkan pesawat pengintai AS di luar mulut Teluk. Pada 2019, Iran menembak jatuh pesawat tak berawak AS yang katanya terbang di atas Iran selatan.
REUTERS
Pilihan Editor Cile Nasionalisasi Tambang Lithium, Tingkatkan Perekonomian dan Melindungi Lingkungan