TEMPO.CO, Jakarta - Dokumen rahasia Kementerian Pertahanan AS yang bocor, menunjukkan China tidak menanggapi permintaan kelompok tentara bayaran Rusia, Grup Wagner, untuk senjata pada awal 2023.
Seperti dilansir Financial Times, Kamis, 20 April 2023, dalam salah satu dokumen Pentagon itu, perwakilan dari kelompok tentara bayaran - yang dipimpin oleh sekutu Putin Yevgeny Prigozhin - dilaporkan "mencari amunisi dan peralatan" ke China pada "awal 2023".
Menurut dokumen itu, sampai awal Januari, China "belum mengirim [Wagner] senjata apa pun, bahkan untuk pengujian, dan tidak memiliki kontak dengan [Wagner] mengenai pengiriman senjata."
Seperti yang ditulis FT, permintaan "Wagner" itu menunjukkan bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata mematikan ke Rusia.
"Bocoran" Pentagon juga menyebutkan contoh sukses dari PMC Wagner dalam memperoleh senjata dari sekutu Moskow lainnya - Belarusia dan Suriah.
Baca juga:
Menurut salah satu dokumen, Belarus "telah mengirimkan 50% dari senjata yang tidak ditentukan yang dijanjikan" pada awal Januari dan menawarkan untuk mengirim 300.000 peluru peluncur granat VOG-17 kepada Wagner. Wagner juga membeli enam peluncur granat SPG-9 dan 180 granat dari Suriah pada waktu yang belum ditentukan.
Dan di Turky, Wagner mencari drone, sistem peperangan elektronik, sistem kontra-baterai, dan artileri howitzer. Kontak Turki mereka memberi tahu Wagner bahwa mereka tidak dapat mengekspor beberapa senjata dan peralatan yang diminta, seperti howitzer, sistem anti-baterai, dan beberapa senjata kontra drone.
Wagner didirikan pada 2014 oleh Prigozhin, seorang pengusaha katering yang dikenal sebagai "koki Putin" karena pekerjaannya memasok jamuan Kremlin setelah invasi rahasia awal Rusia ke Ukraina timur. Grup tersebut beroperasi di beberapa negara di mana Rusia memiliki kepentingan seperti Suriah, Libya, Republik Afrika Tengah, dan Ukraina. Mereka dicap Barat telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Setelah invasi besar-besaran Federasi Rusia ke Ukraina, Wagner mengambil bagian dalam pembantaian warga sipil. Tahanan dari penjara Rusia saat ini sedang direkrut ke dalam kelompok tersebut.
Akhir tahun lalu, Gedung Putih merilis foto-foto intelijen AS tentang kendaraan angkut Rusia memasuki Korea Utara, mengambil rudal dan kembali ke Rusia, mungkin atas perintah kelompok Wagner.
REUTERS
Pilihan Editor: Prediksi Elon Musk Tesla Model Y Laris Manis Jadi Kenyataan