Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokumen Rahasia AS: China Abaikan Permintaan Senjata Wagner

image-gnews
Sebuah video yang beredar di internet menunjukkan drone siluman GJ-11 'Sharp Sword' China yang mengerahkan umpan untuk membidik sepasang kapal perang permukaan. Drone Sharp Sword dilengkapi fasilitas dua bomb bay yang dapat memuat payload senjata hingga bobot 2 ton. Twitter
Sebuah video yang beredar di internet menunjukkan drone siluman GJ-11 'Sharp Sword' China yang mengerahkan umpan untuk membidik sepasang kapal perang permukaan. Drone Sharp Sword dilengkapi fasilitas dua bomb bay yang dapat memuat payload senjata hingga bobot 2 ton. Twitter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokumen rahasia Kementerian Pertahanan AS yang bocor,  menunjukkan China tidak menanggapi permintaan kelompok tentara bayaran Rusia, Grup Wagner, untuk senjata pada awal 2023.

Seperti dilansir Financial Times, Kamis, 20 April 2023, dalam salah satu dokumen Pentagon itu, perwakilan dari kelompok tentara bayaran - yang dipimpin oleh sekutu Putin Yevgeny Prigozhin - dilaporkan "mencari amunisi dan peralatan" ke China pada "awal 2023".

Menurut dokumen itu, sampai awal Januari, China "belum mengirim [Wagner] senjata apa pun, bahkan untuk pengujian, dan tidak memiliki kontak dengan [Wagner] mengenai pengiriman senjata."

Seperti yang ditulis FT, permintaan "Wagner" itu menunjukkan bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata mematikan ke Rusia.

"Bocoran" Pentagon juga menyebutkan contoh sukses dari PMC Wagner dalam memperoleh senjata dari sekutu Moskow lainnya - Belarusia dan Suriah.

Menurut salah satu dokumen, Belarus "telah mengirimkan 50% dari senjata yang tidak ditentukan yang dijanjikan" pada awal Januari dan menawarkan untuk mengirim 300.000 peluru peluncur granat VOG-17 kepada Wagner. Wagner juga membeli enam peluncur granat SPG-9 dan 180 granat dari Suriah pada waktu yang belum ditentukan.

Dan di Turky, Wagner mencari drone, sistem peperangan elektronik, sistem kontra-baterai, dan artileri howitzer. Kontak Turki mereka memberi tahu Wagner bahwa mereka tidak dapat mengekspor beberapa senjata dan peralatan yang diminta, seperti howitzer, sistem anti-baterai, dan beberapa senjata kontra drone.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wagner didirikan pada 2014 oleh Prigozhin, seorang pengusaha katering yang dikenal sebagai "koki Putin" karena pekerjaannya memasok jamuan Kremlin setelah invasi rahasia awal Rusia ke Ukraina timur. Grup tersebut beroperasi di beberapa negara di mana Rusia memiliki kepentingan seperti Suriah, Libya, Republik Afrika Tengah, dan Ukraina. Mereka dicap Barat telah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Setelah invasi besar-besaran Federasi Rusia ke Ukraina, Wagner mengambil bagian dalam pembantaian warga sipil. Tahanan dari penjara Rusia saat ini sedang direkrut ke dalam kelompok tersebut.

Akhir tahun lalu, Gedung Putih merilis foto-foto intelijen AS tentang kendaraan angkut Rusia memasuki Korea Utara, mengambil rudal dan kembali ke Rusia, mungkin atas perintah kelompok Wagner.

REUTERS

Pilihan Editor: Prediksi Elon Musk Tesla Model Y Laris Manis Jadi Kenyataan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

1 jam lalu

Prajurit Tiongkok menghadiri latihan pengendalian massa di Shenzhen Bay Sports Center di Shenzhen, Cina, Jumat, 16 Agustus 2019. Latihan ini digelar di sebuah stadion yang terletak di seberang perairan Hong Kong dan dekat jembatan yang melintasi perbatasan.  REUTERS/Thomas Peter
Siswa Jepang Tewas Ditikam di China, Picu Krisis Diplomatik

Seorang siswa Jepang berusia 10 tahun meninggal satu hari setelah ditikam di dekat sekolahnya di China selatan


3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

3 jam lalu

Tim SAR gunakan drone untuk mencari pendaki Rusia yang hilang di Gunung Rinjani, Ahad, 15 September 2024. ANTARA/HO-Humas SAR Mataram
3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal


Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

12 jam lalu

Tim penyelamat membantu seorang warga turun dari bangunan setelah serangan drone dan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Lviv, Ukraina 4 September 2024. Angkatan udara menemukan 42 sasaran udara termasuk 29 drone dan 13 rudal. REUTERS/Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina
Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi


Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

1 hari lalu

Sebuah ambulans tiba di American University of Beirut Medical Center (AUBMC) ketika lebih dari 1.000 orang, termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis, terluka ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Setidaknya sembilan orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia delapan tahun, dan 2.750 orang terluka dalam ledakan simultan pager genggam yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah. REUTERS/Mohamed Azakir
Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.


Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

1 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan rudal dari Yaman di Israel tengah, 15 September 2024. REUTERS/Ronen Zvulun
Top 3 Dunia: Spesifikasi Rudal Palestina 2 hingga Pengakuan Anak Penembak Donald Trump

Top 3 dunia adalah spesifikasi rudal milik Houthi yang berhasil serang Israel, ucapan selamat dari Yahya Sinwar hingga pengakuan anak penembak Trump.


Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

1 hari lalu

Ilustrasi logo Meta. (REUTERS/DADO RUVIC)
Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.


Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

2 hari lalu

Nuklir merupakan pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, namun, Indonesia belum melirik pemanfaatannya.
Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.


Meta Memblokir Media-media dari Rusia

2 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta


Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping saat melakukan pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.


Mengapa Apple Intelligence Belum Bisa Digunakan di China dan Eropa?

2 hari lalu

Apple terus berinovasi menghadirkan produk elektronik dan sistem operasi, termasuk Apple Intelligence. Apa itu Apple Intelligence? Foto: Apple
Mengapa Apple Intelligence Belum Bisa Digunakan di China dan Eropa?

Apple Intelligence belum bisa digunakan di China dan Eropa karena regulasi privasi ketat di kedua wilayah tersebut.