TEMPO.CO, Jakarta - Pihak militer Sudan dan pasukan paramiliter saling klaim memperoleh kemenangan dalam pertempuran sengit di ibukota Khartoum, Senin, 17 April 2023.
Pertempuran antara tentara dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) menewaskan sedikitnya 185 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang, kata utusan PBB Volker Perthes di tengah serangan udara dan pertempuran di Khartoum dan seluruh Sudan. Perebutan kekuasaan ini menggagalkan peralihan ke pemerintahan sipil dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.
Kabar berkait disampaikan mahasiswa Indonesia di Sudan, mengenai kondisi terkini yang terjadi di Ibu Kota Khartoum. Berikut kronologi yang dikumpulkan oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan dari berbagai sumber antara lain Asharq, Al Jazeera, PCI Muhammadiyah Sudan dan WNI yang tinggal di Sudan.
18 April 2023
- Pukul 00.08, militer Sudan mengatakan siap untuk melakukan genjatan senjata jika diminta (asharq)
Baca juga:
- Pukul 5.30, terjadi baku tembak di udara dikarenakan terbangnya pesawat jet tempur di langit Khartoum
- Dini hari ini terlihat lebih tenang dari di malam sebelumnya. Semoga pertanda baik. Dan turun malam Lailatul Qadar
- Pemadam listrik masih terjadi di sebagian besar wilayah sudan sejak Ahad pagi 16 April 2023 hingga 18 April 2024 pukul 00.24.
17 April 2023
- Sesekali terdengar dentuman senjata pada kawasan Arkaweet
- Terdengar brondolan suara peluru setelah magrib
- Pasukan bergerak menjauh dari Khartoum menuju jabroh
- Rudal nyasar yang mengenai dan menyangkut rumah salah seorang warga di daerah Makmuroh tiba tiba meledak
- Bensin mengalami kelangkaan sehingga banyak warga yang terpaksa berjalan kaki untuk memenuhi kebutuhan pokok
- Pukul, 18.39, penurunan intensitas serangan kedua belah pihak di Kota Khartoum
- Pukul 18.41, langit Khartoum kembali memanas! Terdengar pesawat bergerak di udara sehingga menyebabkan kembalinya gempuran senjata di Khartoum
- Beberapa pertokoan kecil menerapkan batasan pembelian kepada warga
- Rantai pasok pangan dan air minum bersih pada pertokoan di kota Khartoum mengalami kelangkaan. WNI terpaksa berputar mencari pertokoan yang masih mempunyai stok yang diperlukan. Tentunya hal ini berimbas kepada menaiknya harga di pasar.
- Salah seorang WNI terinformasikan terkejar Haromi (Penjahat) pada saat-saat genting ini
- Beberapa mahasiswi yang sedang mengungsi di aula muktamarat IUA terindikasi mengalami mental health. Seperti: duduk termenung lalu tiba tiba menangis, gemetar.
- Jumlah mahasiswi sakit yang mengungsi di aula muktamarat semakin hari semakin bertambah tidak hanya dikarenakan tempat pengungsian yang memang terdesain bukan untuk pengungsian, namun juga karena alat pendingin yang dinyalakan sehingga banyak dari mahasiswi yang mengalami kedinginan ditambah dengan persiapan baju hangat yang minim
- Pukul 19.15, beberapa Mobil pasukan bersenjata (tidak terdeteksi RSF atau militer Sudan) melewati area Arkaweet, syar'i Moya, Markas. Beberapa saksi mata melihat mobil bergerak berjalan
- Terinformasikan dua rudal nyasar masuk kedalam perkampungan daerah Mayu
- KBRI Khartoum merilis surat imbauan kedua berkenaan dengan kejadian yang terjadi beberapa hari ini di Sudan
- Pukul 21.09, Pasukan militer Sudan berhasil menguasai Jabroh
- Pukul 22.15, tidak terdengar kontak senjata di area Arkaweet. Suasana hening. Beberapa warga lokal berada di luar. Namun masih dalam area komplek.
- Pukul 22.40-23.35, sesekali terdengar dentuman keras area Arkaweet
- Pukul 23.31, terdengar rentetan tembakan sekilas
- Presiden Mesir memimpin rapat dewan tertinggi angkatan bersenjata (Al Jazeera)
16 April 2024 berdasarkan sumber Al Jazeera
- Gedung kementerian pendidikan tinggi Sudan hangus terbakar malam hari
Berita persyarikatan
- PCIM Sudan melalui Lazismu Sudan Terus mengupayakan untuk dapat memberikan bantuan logistik dan kebutuhan kepada WNI terutama Kader Persyarikatan yang terdampak
- PCIM Sudan bersama segenap Ortom dan lembaga-lembaganya membentuk tim Sudan Crisis Response untuk konflik bersenjata di Sudan yang turut bekerja sama dengan LLHPB, LKHI dan MDMC pusat
- Lazismu Sudan sejak Ahad. 16 April 2023 menginisiasi untuk membuka penggalangan dana bagi WNI terkhusus Kader untuk pemenuhan kebutuhan pokok dan logistik
- Laporan terkini terkait keadaan pelaksanaan Iktikaf Kado Ramadan Masih dalam status aman dan berjarak jauh dari titik konflik.
- Perubahan rencana terkait penyediaan kebutuhan Sahur dan berbuka bagi pelaksanaan Iktikaf terpaksa berubah dan rencana dikarenakan penyedia jasa menutup tempat usahanya demi keamanan. Kendati demikian tidak mengurangi kekhidmatan pelaksanaan kegiatan.
- Beberapa kader Aisyiyah yang tinggal dekat dengan titik konflik memilih mengungsi ke tempat yang jauh lebih aman. Dikarenakan potensi terkena dampak jika memaksa untuk bertahan.
- Area konflik melihat dari pemetaan yang ada, Khartoum (area Arkaweet, wisma duta, Ar Riyadh, pasar sinia, bandara, jalan Bandara, istana kepresidenan, Madinah riyadiyah, inkoz, jabroh, sobat, area kampus IUA, Kubri), Omdurman, darfur, bandara meroe, Bahri, Al fasher, Ed daein, zalingel masuk ke dalam hot zone. Untuk prone zone, Kassala, El Obeid, damazin, port Sudan, at baroh. Untuk green zone El gedarif (beberapa belum diketahui)
- Safety sosial net hanya tetangga sekitar dan pihak otoritas keamanan kampus
- KBRI bergerak bersama PPI Sudan dalam melakukan pendataan WNI. PCIM Sudan selaku salah satu perwakilan ormas turut serta membantu ruang gerak KBRI melalui perilisan info terkini Sudan dan pengumpulan dana bantuan melalui Lazismu Sudan.
Ketua Persatuan Pelajar Indonesia atau PPI Sudan, Arya Kurniantoro membenarkan kabar yang tersebar itu diperoleh dari PCI Muhammadiyah Sudan. “Lebih tepatnya kumpulan informasi dari personil PCIM Sudan,” katanya.
Pilihan Editor: Aisyah Tunggu Kabar Mushab Mahasiswa Indonesia di Tengah Konflik di Sudan, Minta Pemerintah Segera Evakuasi WNI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.