TEMPO Interaktif, Jenewa: Sebanyak 30 negara walk out saat Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad berpidato di Konferensi Anti-rasisme yang diprakarsai Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Swiss. Dalam pidatonya itu, Ahmadinejad menggambarkan Israel sebagai bangsa yang "benar-benar rasis".
Ahmadinejad mengatakan para imigran Yahudi yang dikirim dari Eropa dan Amerika ke Timur Tengah (Palestina) usai Perang Dunia II, untuk mendirikan sebuah pemerintahan rasis.
Seketika itu juga, puluhan delegasi yang hadir meninggalkan ruang sidang. Sementara, para delegasi yang tetap tinggal di dalam ruang sidang memberi sambutan meriah kepada Ahmadinejad.
Ahmadinejad melanjutkan, sebagai balasan atas rasisme yang mengerikan di Eropa, mereka (Eropa dan Amerika) membantu mendirikan sebuah rezim yang sangat kejam dan rasis di Palestina."
Prancis mengatakan pidato Ahmadinejad adalah sebuah "pidato kebencian". Sedangkan, delegasi Amerika mengatakan pidato itu sangat "keji"
Duta besar Inggris, Peter Gooderham yang juga salah satu yang meninggalkan ruang sidang, mengatakan sebuah retorika seperti ini tak memiliki tempat di manapun dalam sebuah konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa .
"Pernyataannya adalah sebuah tuduhan yang kami kutuk dan kami tak memiliki keraguan apapun untuk meninggalkan ruang sidang."
"Segera setelah dia (Ahmadinejad) menyebut bangsa Yahudi dan Israel sebagai rasis, maka tak ada alasan bagi kami untuk tetap berada di dalam ruang sidang," kata Duta Besar Prancis Jean-Baptiste Mattei seperti dikutip Associated Press.
Sebelumnya, dua pengunjuk rasa yang mengenakan rambut palsu berwarna warni menyela pidato Presiden Iran itu.
Bahkan, salah satu dari mereka berhasil melemparkan sebuah hidung badut berwarna merah ke arah Presiden Iran tersebut, sambil berteriak "rasis, rasis".
Sementara di Jerusalem, Presiden Israel Shimon Peres menggambarkan pernyataan Ahmadinejad digambarkan sebagai sebuah "aib absolut". Sebelumnya, pemerintah Israel juga telah memanggil pulang duta besarnya di Swiss.
Sebelumnya, Amerika Serikat, Israel, Kanada, Jerman, Italia, Belanda, Polandia dan Selandia Baru berencana memboikot konferensi tersebut. Alasanya, sebagai protes atas kehadiran Ahmadinejad.
Reporter BBC, Imogen Foulks di Jenewa melaporkan, kejadian tersebut, merupakan tamparan bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa .
Padahal, Perserikatan Bangsa-Bangsa sangat berharap konferensi ini dapat menjadi contoh sebuah langkah terbaik melawan ketidakadilan dunia.
BBC / FAHAD