TEMPO.CO, Jakarta - Inggris menunjuk Anne Keast-Butler sebagai direktur perempuan pertama dari badan komunikasi intelijennya GCHQ, Selasa, 11 April 2023, yang bertugas melindungi negara dari teroris, penjahat dunia maya, dan kekuatan asing jahat.
Dia akan mengambil alih peran tersebut pada Mei, menggantikan Jeremy Fleming yang mengundurkan diri setelah masa jabatan enam tahun.
Menteri Luar Negeri James Cleverly, yang membuat penunjukan tersebut, mengatakan Keast-Butler memiliki rekam jejak yang mengesankan di jantung jaringan keamanan nasional Inggris. "Anne akan menggunakan pengalamannya yang luas untuk membantu menjaga keamanan publik Inggris," katanya.
Saat ini, ia menjabat sebagai wakil direktur jenderal di agen intelijen domestik Inggris, yang dikenal sebagai MI5.
GCHQ adalah agen penyadap utama Inggris, mata-mata siber, dan memiliki hubungan dekat dengan Badan Keamanan Nasional A.S. serta dengan mitra di Kanada, Australia, dan Selandia Baru dalam sebuah konsorsium yang disebut "Five Eyes".
GCHQ, yang menelusuri akarnya kembali ke awal abad ke-20 setelah pecahnya Perang Dunia Pertama, mengikuti MI5, tiga dekade kemudian, dalam menunjuk bos perempuan.
Stella Rimington menjadi perempuan pertama yang memimpin MI5 pada 19F92 dan konon yang menjadi inspirasi aktris Judi Dench dalam memerankan “M”, kepala dinas intelijen luar negeri Inggris yang dikenal sebagai MI6, dalam film James Bond beberapa tahun kemudian.
GCHQ memberikan pernyataan langka tentang pekerjaan siber ofensifnya awal bulan ini, mengungkapkan bahwa peretas telah meluncurkan operasi melawan militan, perang disinformasi yang didukung negara, dan upaya untuk ikut campur dalam pemilihan.
Grup ini juga bekerja bersama MI6, MI5, polisi, departemen pertahanan pemerintah dan mitra-mitra luar negeri, dan dalam sektor swasta dan akademisi.
REUTERS
Pilihan Editor: 3000 Staf PBB di Afghanistan Dirumahkan hingga Mei Menyusul Larangan Perempuan Bekerja