Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polusi Udara Ganggu Pariwisata di Thailand Utara

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Pemandangan kota Chiang Mai di tengah polusi udara, Thailand, 10 April 2023. REUTERS/Stringer
Pemandangan kota Chiang Mai di tengah polusi udara, Thailand, 10 April 2023. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTingkat polusi udara yang tinggi di kota Chiang Mai di Thailand utara dan provinsi sekitarnya membuat turis menjauh dan mengkhawatirkan penduduk setempat, dengan pemerintah, Senin, 10 April 2023, menyerukan penduduk untuk menghindari aktivitas di luar ruangan.

Selama beberapa minggu bulan lalu, kota ini berada di puncak bagan global platform informasi kualitas udara IQAir tentang kualitas udara yang buruk, di atas Lahore dan New Delhi.

Chiang Mai, yang terkenal dengan pemandangan pegunungannya yang indah, kuil-kuil, dan kafe-kafenya yang apik, menerima 10,8 juta pengunjung pada pra-pandemi 2019, tetapi pemesanan hotel di kota itu turun menjadi 45%, kata presiden Asosiasi Hotel Thailand Bagian Utara Phunut Thanalaopanich kepada Reuters, Senin. Itu jauh dari 80% hingga 90% yang diharapkan menjelang liburan Tahun Baru Thailand minggu ini, yang dikenal sebagai Songkran.

"Itu berdampak pada bisnis saya... orang tidak datang (mereka) tidak bisa melihat pemandangan," kata Sunat Insao, 53, yang menjual jus jeruk.

Berbicara tentang kualitas udara yang memburuk di utara, kementerian kesehatan Thailand menyerukan masyarakat pada Senin untuk menghindari aktivitas di luar ruangan dan memakai masker yang dapat menyaring partikel.

Chang Mai, kota terbesar ketiga di Thailand, mencapai peringkat 289 pada indeks kualitas udara (AQI) IQAir pada Maret, yang mengukur tingkat partikel halus yang dapat dihirup di udara.

Pada Senin indeks kualitas udara turun menjadi 171, tetapi masih 19 kali lipat dari tingkat yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pihak berwenang menyalahkan kombinasi kebakaran hutan dan pembakaran tanaman di Thailand dan negara-negara tetangganya.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha pekan lalu mengatakan ia sedang berkoordinasi dengan Laos dan Myanmar untuk mengurangi titik-titik panas di area perbatasan untuk membatasi kabut lintas perbatasan.

Warga Chiang Mai, Pathsharasakon Po, 36, mengatakan dia khawatir dengan alergi, atau bahkan kanker. "Semakin buruk dari tahun ke tahun," kata Pathsharasakon.

REUTERS

Pilihan Editor: Ukraina: Rusia Lakukan Taktik Bumi Hangus di Bakhmut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

2 hari lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.


Karhutla Meluas 13 Ribu Hektare di Kalimantan Barat, Berisiko Memicu Kabut Asap

4 hari lalu

BPBD Kalimantan Barat memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada salah satu lahan HGU perusahaan sawit di Kabupaten Sanggau. ANTARA/HO : BPPD Kalbar
Karhutla Meluas 13 Ribu Hektare di Kalimantan Barat, Berisiko Memicu Kabut Asap

BPBD Kalimantan Barat mengungkapkan areal seluas lebih 13 ribu hektare terbakar pada periode Januari-Agustus 2024. Mitigasi karhutla perlu diperkuat.


Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

4 hari lalu

Lebih dari 18 ribu orang di Myanmar meninggalkan rumah mereka dan setidaknya satu kampung di rendam banjir hingga membuat warga kocar-kacir. Sumber: elevenmyanmar.com
Junta Myanmar Mohon Bantuan Asing untuk Atasi Banjir Mematikan

Pemimpin junta Myanmar mengajukan permintaan bantuan asing yang jarang terjadi, untuk mengatasi banjir mematikan.


Polusi Udara Jabodetabek, Pemerintah Didesak Sediakan BBM Standar Euro 4

6 hari lalu

Warga beraktivitas dengan menggunakan masker di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023. Terkait buruknya kualitas udara di Jakarta akibat polusi, pemerintah mengeluarkan imbauan untuk kembali wajib menggunakan masker saat di luar rumah. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Jabodetabek, Pemerintah Didesak Sediakan BBM Standar Euro 4

Hasil simulasi penerapan BBM ramah lingkungan yang sesuai teknologi Euro 4 disebut mampu menurunkan polusi udara secara signifikan.


Warga Semarang Diduga Korban TPPO Dipekerjakan 18 Jam Sehari Jadi Online Scammer di Myanmar

7 hari lalu

Keluarga korban dugaan tindak pidana perdagangan orang bersama pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum Semarang setelah melapor di Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada Selasa, 11 September 2024.Foto: dokumentasi LBH Semarang
Warga Semarang Diduga Korban TPPO Dipekerjakan 18 Jam Sehari Jadi Online Scammer di Myanmar

Korban TPPO di Myanmar telah melapor ke Polda Jawa Tengah.


Hujan Deras Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Tangkuban Parahu

9 hari lalu

Hembusan asap putih tipis dari Kawah Ratu dan Kawah Ecoma di Gunung Tangkuban Parahu pada 28 Februari 2024 pukul 05.31 WIB, (Dok.PVMBG)
Hujan Deras Bantu Padamkan Kebakaran Hutan Gunung Tangkuban Parahu

Alat tak mampu jangkau kebakaran hutan di Gunung Tangkuban Parahu. Api padam oleh hujan. Jalur pendakian masih ditutup sementara.


10 Destinasi Wisata Paling Padat di Dunia, 3 Ada di Thailand

9 hari lalu

Turis menikmati pantai selama satu jam kunjungan, yang hanya diperbolehkan memasuki air setinggi lutut, di Teluk Maya di Taman Nasional Pulau Phi Phi, di Pulau Phi Phi Leh, provinsi Krabi, Thailand, 24 Februari 2023. REUTERS/Jorge Silva
10 Destinasi Wisata Paling Padat di Dunia, 3 Ada di Thailand

Di toga destinasi wisata Thailand ini, perbandingan wisatawan dengan penduduk lokal mencapai lebih dari seratus untuk setiap penduduk.


Polusi Udara akan Menjadi Pekerjaan Rumah Besar Pemerintahan Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Pedagang menjual foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024. Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Presiden terpilih Prabowo Subianto mempertimbangkan berbagai aspek terkait lokasi pelantikannya pada 20 Oktober 2024 mendatang.  TEMPO/Subekti.
Polusi Udara akan Menjadi Pekerjaan Rumah Besar Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pemerintahan Prabowo-Gibran akan dituntut untuk menyelesaikan persoalan polusi udara yang semakin parah.


Bicara Udara: Masalah Polusi Udara Perlu Jadi Prioritas Pemerintahan Baru

11 hari lalu

Suasana Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Bicara Udara: Masalah Polusi Udara Perlu Jadi Prioritas Pemerintahan Baru

Bicara Udara mendorong pemerintahan Prabowo menjadikan polusi udara sebagai masalah prioritas nasional yang perlu diatasi.


Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

13 hari lalu

Visual Kebakaran Hutan di wilayah Tangkuban Parahu, 4 September 2024, pukul 19.47 WIB. Dok.Badan Geologi
Kebakaran Hutan di Gunung Tangkuban Parahu, Api Bertahan Lebih dari 24 Jam

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan sedang menangani kebakaran hutan di area Gunung Tangkuban Parahu.