TEMPO.CO, Jakarta - Tim evakuasi menemukan dua jasad di reruntuhan bangunan ambruk di selatan Kota Marseille, Prancis menyusul sebuah ledakan, menurut Wali Kota Benoit Payan pada Senin 10 April 2023. "Pagi ini kami begitu merasa sakit dan sedih," cuit Payan di Twitter, menambahkan bahwa operasi penyelamatan masih terus dilakukan.
Otoritas sebelumnya mengatakan bahwa sembilan orang diyakini hilang pasca-ledakan pada Minggu, yang menghancurkan dua bangunan perumahan dan menyebabkan kerusakan parsial satu bangunan lainnya. Belum diketahui apakah kedua jasad itu merupakan bagian dari 9 orang yang dilaporkan hilang.
Hingga kini penyebab ledakan menurut jaksa Marseille Dominique Laurens masih belum diketahui karena "situasinya belum stabil." “Ledakan gas adalah salah satu petunjuk yang sedang diperiksa tetapi itu adalah sesuatu yang tidak dapat kami konfirmasikan pada tahap penyelidikan ini,” kata Laurens.
Insiden tersebut menyebabkan kebakaran yang berlangsung sampai Senin pagi sekaligus mempersulit upaya penyelamatan. Lima orang yang dibawa ke rumah sakit pada Minggu mengalami luka parah tetapi tidak membahayakan nyawa.
Sekitar 200 orang sudah dievakuasi dari sejumlah bangunan dekat lokasi ledakan, menurut Menteri Perumahan Prancis Olivier Klein yang mengunjungi Marseille pada Senin. “Ambruknya bangunan yang menyebabkan kebakaran mempersulit upaya penyelamatan dan penyelidikan, dan belum dapat dikendalikan,” katanya dalam konferensi pers.
Tayangan televisi menunjukkan kepulan asap mengepul dari puing-puing saat petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api, sementara anjing terlatih mencari korban.
"Kami tidak punya apa-apa, bahkan KTP. Kami kehilangan segalanya," kata seorang pria yang hanya menyebut namanya Roland, dalam wawancara dengan surat kabar lokal La Provence. Dia berhasil keluar dari gedung di 15 Rue de Tivoli bersama istri dan dua anaknya sebelum runtuh, bersama dengan gedung tetangga.
Bangunan ketiga sebagian runtuh.
Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin, yang mengunjungi lokasi itu, mengatakan 30 bangunan di kawasan itu telah dikosongkan. "Pikiran bersama Marseille," kata Presiden Emmanuel Macron dalam pesan Twitter.
Pada 2018, sekitar 1 kilometer dari tragedi tersebut, tiga bangunan yang dianggap tidak layak huni runtuh, menewaskan delapan orang.
Wali Kota Marseille mengatakan penyebab dua insiden itu tidak terkait, sementara jaksa penuntut mengatakan bangunan yang runtuh pada Minggu tidak diketahui memiliki masalah struktural.
Pilihan Editor: Dua Gedung Runtuh di Marseille, 8 Orang Diduga Terjebak dalam Reruntuhan
REUTERS | CNN