TEMPO.CO, Jakarta - Dua serangan oleh kelompok bersenjata tak dikenal menewaskan 44 warga sipil di Burkina Faso utara pada Kamis malam, 6 April 2023.
Penyerbuan terjadi di desa Kourakou dan Tondobi di wilayah Sahel di negara Afrika Barat itu, wilayah yang dikuasai oleh kelompok separatis terkait dengan al Qaeda dan Negara Islam ISIS yang telah melakukan serangan berulang kali selama bertahun-tahun.
Tidak jelas kelompok mana yang melakukan serangan Kamis itu. Pihak berwenang pada Sabtu menyalahkan "kelompok teroris bersenjata".
Lebih dari 2 juta orang mengungsi dan ribuan orang tewas akibat kekerasan di Burkina Faso, salah satu negara termiskin di dunia.
Kerusuhan itu memicu dua kudeta tahun lalu oleh militer, yang berjanji untuk merebut kembali kendali negara itu tetapi gagal membendung pertumpahan darah.
Kerusuhan di wilayah tersebut dimulai di Mali pada 2012, ketika kelompok terkait ISIS dan Al Qaeda menggusur kelompok separatis Tuareg. Kekerasan sejak itu menyebar ke negara tetangga Burkina Faso dan Niger dan mengancam akan mengguncang negara-negara pesisir lebih jauh.
Sementara di sebuah desa di bagian timur Republik Demokratik Kongo, kelompok pemberontak menewaskan 20 warga sipil dalam sebuah serangan.
Serangan yang terjadi pada Jumat di Musandaba, sebuah desa di pinggiran Beni, merupakan bagian dari gelombang kekerasan terhadap warga sipil yang oleh tentara dan pihak berwenang setempat ditudingkan pada Pasukan Demokratik Sekutu (ADF), sebuah kelompok Uganda yang berbasis di timur Kongo yang berafiliasi dengan Negara Islam ISIS.
"Kami menghitung sekitar 20 orang tewas pada hari Jumat di desa Musandaba," kata administrator militer wilayah Beni, Kolonel Charles Omeonga. Dia menuduh ADF.
Aktivis lokal Janvier Kasereka Kasayirio mengatakan 22 jenazah telah tiba di rumah sakit terdekat.
Juru bicara militer di wilayah Kivu Utara di mana serangan itu terjadi, Anthony Mwalushay, mengatakan para penyerang menggunakan parang untuk menyerang warga.
Serangan itu terjadi di salah satu dari dua provinsi yang dilanda konflik di mana Kongo mengganti otoritas sipil dengan pemerintahan militer lebih dari setahun lalu dalam upaya menghentikan kekerasan.
Minggu ini, misi penjaga perdamaian PBB di Kongo mengutuk pembantaian lain yang dilakukan oleh ADF di provinsi tetangga Ituri, yang katanya menewaskan 30 orang.
REUTERS
Pilihan Editor: Duta Besar Italia untuk Kongo Tewas Diserang Kelompok Bersenjata