Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRICS Bakal Rilis Mata Uang untuk Geser Dominasi Dolar AS, Begini Sejarah BRICS

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi mata uang dollar Amerika Serikat. TEMPO/Imam Sukamto
Ilustrasi mata uang dollar Amerika Serikat. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seperti dilansir dari laman firstpost.com, BRICS secara kolektif akan meluncurkan mata uangnya sendiri sebagai upaya untuk menggeser dominasi Dolar AS atau USD dalam konstelasi perekonomian dunia.

Langkah tersebut ditempuh setelah Moskow dan Beijing menggalakkan upaya dedolarisasi menyusul sanksi yang telah diterima oleh kedua negara tersebut.  

Mata uang Amerika Serikat, yakni US Dollar telah menjadi Raja Mata Uang Dunia setelah secara resmi ditetapkan pada tahun 1944. Penetapan tersebut dilakukan oleh aliansi 44 negara yang tergabung dalam forum Bretton Woods Agreement.  

Sejak keputusan tersebut diterbitkan, USD menikmati status kuatnya di dunia yang memberikan Amerika Serikat sebagai negara pemilik mata uang tersebut, pengaruh tidak terbatas dalam aspek ekonomi. Bahkan pengaruhnya tersebut dimanfaatkan oleh Amerika Serikat untuk memberikan sanksi sebagai alat untuk mencapai tujuan politik luar negeri mereka.  

Berdasarkan hal tersebut, tidak semua negara suka dengan ‘cara main’ yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Negara seperti Rusia dan Tiongkok bahkan berencana untuk mengganggu hegemoni USD. Upaya tersebut dapat disebut sebagai “dedolarisasi” dan bertujuan untuk mengurangi dominasi USD dalam pasar dunia. 

Mata Uang BRICS

Selama beberapa tahun belakangan, negara yang tergabung dalam BRICS yang meliputi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan telah melakukan transaksi ekonomi yang bersifat bilateral dengan menggunakan mata uang masing-masing negara. Upaya tersebut dapat dipahami sebagai suatu upaya masif untuk melawan dominasi USD atas sistem perekonomian global. 

Dilansir dari laman firstpost.com, secara kolektif negara BRICS sedang menyusun rencana untuk membuat mata uang mereka sendiri sebagai bentuk fasilitas perdagangan. Nantinya rencana tersebut akan segera terwujud setelah Konferensi Tingkat Tinggi negara BRICS yang diadakan di Afrika Selatan, Agustus mendatang.  

Berbagai sumber menyebut bahwa Rusia merupakan ‘otak’ dibalik ide tersebut, menyusul berbagai sanksi yang diterima oleh Rusia dari Barat akibat invasi Rusia terhadap Ukraina.

Namun demikian, menurut Alexander Babakov seorang politisi Rusia, menyebut bahwa Rusia dan India menjadi dua negara yang paling diuntungkan dengan penciptaan mata uang bersama yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejarah BRICS

Munculnya upaya dedolarisasi tersebut tidak terlepas dari aliansi BRICS yang berisi negara dengan status berkembang pesat. Seperti dilansir dari laman
investopedia.com, BRICS merupakan singkatan dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

Menurut ekonom yang berasal dari Goldman Sachs, yakni Jim O’Neill, yang pada saat itu masih bernama BRIC tanpa adanya Afrika Selatan, bahwa pada 2050 nanti negara yang tergabung dalam BRICS akan mendominasi ekonomi negara dunia bagian selatan. 

Lebih jauh istilah BRIC digagas oleh ekonom Goldman Sachs, Jim O’Neill yang menyebut bahwa negara-negara tersebut akan menjadi dominasi ekonomi dunia setelah pada tahun 2001 pertumbuhan ekonomi mereka mengalahkan negara yang tergabung dalam forum G7 seperti Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang.

Selanjutnya pada tahun 2003, Roopa Purushothaman dan Dominic Wilson mempublikasikan laporan yang berjudul “Dreaming with BRICs: The Path to 2050”, dalam laporan tersebut mereka mengklaim bahwa pada tahun 2050, BRICs akan menggeser G7 sebagai pusat perekonomian dunia selama empat dekade. 

Namun demikian, pertumbuhan ekonomi negara BRICS perlahan mulai menurun sejak krisis finansial dunia dan mulai menurun kembali sejak hancurnya harga minyak pada 2014. Setelah 2015, BRICS sudah tidak memiliki daya tarik bagi investor dan puncaknya dana investasi hilang sebesar 88 persen dari nilainya. 

FIRSTPOST | INVESTOPEDIA

Pilihan editor : Saingi Dolar AS Mata Uang BRICS Segera Diluncurkan, Apa itu BRICS?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

4 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

4 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

5 jam lalu

Bamsoet Dukung Kerja Sama Wirausahawan Muda Indonesia-Tiongkok

Bambang Soesatyo mendukung rencana para pengusaha muda China yang tergabung dalam China International Youth Exchange Center dalam membangun kerjasama wirausahawan muda Indonesia - Tiongkok.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

6 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

9 jam lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

10 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

16 jam lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

1 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

2 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

2 hari lalu

Aktivitas bongkar muat gandum dari Australia di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa 20 Desember 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang Januari-November 2022, Indonesia telah mengimpor sebanyak 8,43 juta ton gandum. Tempo/Tony Hartawan
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.