TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan petani melakukan protes di seluruh Rumania pada Jumat atas dampak impor biji-bijian Ukraina terhadap harga jual. Mereka memblokir lalu lintas dan pos pemeriksaan perbatasan dengan traktor dan truk serta mendesak Komisi Eropa untuk campur tangan.
Di ibu kota Bukares pada Jumat, sekitar 200 petani melakukan protes di luar markas lokal Komisi Eropa, membawa spanduk bertuliskan, "Kami menghormati aturan Uni Eropa, tetapi UE mengabaikan kami", "Anda tidak dapat lagi melewati sini" dan "Stabilitas untuk petani Rumania".
Di seluruh negeri, ribuan petani menggunakan traktor, truk, dan mesin lainnya untuk memblokir jalan dan perbatasan. "Kami berbicara tentang persaingan tidak sehat di komunitas Eropa," kata Nicu Vasile, ketua liga asosiasi produsen pertanian Rumania (LAPAR).
"Saya tahu rekan-rekan kami di Ukraina juga perlu menjual, tetapi ini adalah persaingan yang tidak sehat."
Vasile mengatakan biaya produksi gandum telah meningkat 70 persen pada tahun ini menjadi 6.000 lei ($1.326) per hektar.
Kemarahan meningkat di kalangan petani di Eropa Tengah dan Timur atas membanjirnya impor biji-bijian Ukraina yang murah, dibebaskan dari bea cukai hingga Juni 2024. Kebijakan ini telah merugikan harga dan penjualan produsen lokal.
Ukraina, salah satu pengekspor biji-bijian terbesar di dunia, mengalami masalah setelah pelabuhan Laut Hitam diblokir pasca-invasi Rusia pada Februari 2022. Kyiv menemukan rute pengiriman alternatif melalui negara Uni Eropa yakni Polandia dan Rumania, dibantu oleh "jalur solidaritas" yang didukung oleh UE.
Namun, jutaan ton biji-bijian Ukraina yang lebih murah daripada yang diproduksi di Uni Eropa - berakhir di negara tetangga, didorong oleh hambatan logistik dan jarak yang lebih pendek.
Menteri Pertanian Polandia Henryk Kowalczyk mengundurkan diri dari jabatannya minggu ini. Petani Polandia dan Bulgaria juga mengadakan protes.
Komisi Eropa memperkirakan petani dari Polandia, Rumania, Hungaria, Bulgaria dan Slovakia telah kehilangan 417 juta euro ($455 juta) secara keseluruhan dari masuknya biji-bijian Ukraina yang lebih murah.
Komisi Eropa memutuskan untuk memberikan kompensasi senilai 56,3 juta euro kepada petani Polandia, Bulgaria, dan Rumania. "Itu langkah konkret, tapi jumlahnya kecil, itu benar," kata Menteri Pertanian Rumania Petre Daea, Jumat. Kementerian akan menggandakan jumlah yang diberikan ke Rumania.
Pada Rabu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia mengharapkan keputusan akan diumumkan dalam beberapa hari dan minggu mendatang untuk meredakan kemarahan di kalangan petani Polandia. Enam perdana menteri di wilayah tersebut telah meminta komisi Eropa untuk campur tangan.
Pilihan Editor: Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina Diperpanjang Empat Bulan
REUTERS