TEMPO.CO, Jakarta - Israel mulai memanggil polisi dan pasukan cadangan pada Sabtu 8 April 2023, setelah serangan terpisah menewaskan tiga orang, termasuk seorang turis Italia, di Tel Aviv dan wilayah pendudukan Tepi Barat.
Meskipun ada seruan untuk menahan diri, kekerasan telah meningkat sejak polisi Israel bentrok dengan warga Palestina di dalam Masjid Al Aqsa, Yerusalem, pada Rabu. Israel membombardir Gaza dan Lebanon sebagai tanggapan atas tembakan roket oleh milisi Palestina yang marah atas serangan ke Al Aqsa.
Seorang warga Italia tewas dan tujuh turis lainnya terluka ketika seorang warga Palestina-Israel menabrakkan sebuah mobil ke pejalan kaki di pinggir laut Tel Aviv pada Jumat malam. Mobil itu terbalik sebelum pelaku ditembak mati.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyebut pria yang meninggal itu sebagai Alessandro Parini, 36 tahun. Polisi Israel mengidentifikasi pengemudi berusia 45 tahun dari kota Arab Kfar Kassem di Israel tengah.
Gerakan Islam Palestina Hamas, yang memerintah Gaza, mengatakan serangan itu adalah "tanggapan yang wajar dan sah" terhadap "agresi" Israel di Masjid Al Aqsa.
Jumat pagi, dua saudara perempuan Inggris-Israel berusia 16 dan 20 tahun tewas, dan ibu mereka terluka parah ketika mobil mereka ditembaki di Lembah Yordan di Tepi Barat yang diduduki.
Tentara mengatakan telah melancarkan perburuan terhadap para pelaku.
Menyusul serangan Tel Aviv, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menginstruksikan polisi untuk "memobilisasi semua unit polisi perbatasan cadangan" dan mengarahkan tentara untuk "memobilisasi pasukan tambahan", kata kantornya.
Polisi mengatakan empat batalyon cadangan polisi perbatasan akan dikerahkan di pusat kota mulai Minggu, selain unit yang sudah dikerahkan di wilayah Yerusalem dan di pusat kota Lod, yang memiliki populasi campuran Yahudi dan Palestina.
Di Tepi Barat, pasukan Israel diserang dalam penembakan di kota utara Yabad pada malam hari, kata tentara pada Sabtu. Satu serangan diidentifikasi di antara para penyerang, kata pernyataan militer.