TEMPO.CO, Jakarta - Nama Nadia Kahf beberapa waktu lalu menjadi sorotan banyak orang. Hal itu ditengarai statusnya sebagai hakim muslimah berhijab pertama di Amerika Serikat (AS). Nadia bersama sejumlah hakim lainnya ditunjuk Senat New Jersey pada akhir Februari 2023 lalu menjadi hakim di Pengadilan Tinggi Passaic County, New Jersey.
Mengutip Middle East Monitor, Nadia telah dicalonkan Gubernur New Jersey Phil Murphy setahun sebelumnya. Usai ditunjuk menjadi hakim, Nadia mengambil sumpah jabatan dengan mengulurkan tangannya di atas Alquran pada Kamis, 23 Maret 2023 lalu. Alquran yang digunakan itu disebut merupakan hasil karya tulis tangan nenek buyutnya pada abad ke-19.
Sebagai seorang pengacara, Kahf spesialisasi dalam hukum keluarga dan juga menangani kasus imigrasi. Sejak 2003, perempuan berdarah Suriah itu duduk di dewan Dewan Hubungan Amerika-Islam New Jersey, sebuah organisasi yang berfokus pada hak-hak sipil Muslim. Kahf sekarang menjabat sebagai ketuanya.
Dia juga merupakan penasihat hukum untuk Wafa House, sebuah lembaga layanan sosial dan kekerasan dalam rumah tangga nirlaba di kota Clifton. Selain itu, Nadia berposisi sebagai pimpinan Islamic Center of Passaic County, salah satu masjid terbesar di negara bagian New Jersey.
Perjalanan Nadia menjadi hakim melewati jalan yang berliku-liku. Menurut laporan nortjersey, proses pencalonannya jadi sorotan karena dianggap dipersulit oleh pemerintah Negara Bagian New Jersey.
Hal itu memicu 90 tokoh masyarakat, termasuk walikota New Jersey menandatangani surat petisi berisi desakan agar senator mempercepat proses pencalonan Nadia pada Mei 2022 lalu. Petisi itu juga ditandatangani secara online oleh 700 orang lainnya.
Nadia Kahf menambah daftar Muslimah yang sukses menjadi hakim, sebelumnya ada nama Sharifa Salaam dan Kalimah Ahmad, yang keduanya masing-masing menjabat sebagai hakim di Pengadilan Tinggi wilayah Essex dan Hudson.
Nadia Kahf menjadi muslimah ketiga yang menjadi hakim Pengadilan Tinggi AS, “Saya bangga mewakili komunitas muslim dan Arab di New Jersey,” katanya saat seremoni dikutip dari Arab News. “Saya ingin generasi muda melihat bahwa mereka dapat menjalankan agama mereka tanpa rasa takut bahwa mereka dapat menjadi diri mereka sendiri. Keanekaragaman adalah kekuatan kita, bukan kelemahan kita” kata Nadia.
HATTA MUARABAGJA I MIDDLE EAST MONITOR I ARAB NEWS
Pilihan Editor: Hakim di Amerika Serikat Pertimbangkan Larang Pil Aborsi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.