TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara telah menguji coba drone serangan bawah air berkemampuan nuklir, demikian dilaporkan media pemerintah, Sabtu, 8 April 2023, demonstrasi terbaru dari kemampuan militernya saat berhadapan dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Korea Utara menguji senjata serangan bawah air tak berawak berkemampuan nuklir yang disebut "Haeil-2" dari 4 hingga 7 April, media pemerintah melaporkan, lebih dari seminggu setelah mengungkapkan drone bawah air baru yang disebut "Haeil-1", yang diterjemahkan sebagai tsunami.
Kantor berita negara KCNA Korea Utara mengatakan bahwa selama uji coba sistem senjata strategis bawah air, drone tersebut melaju sejauh 1.000 km selama 71 jam dan 6 menit dan berhasil mencapai target yang disimulasikan.
“Tes tersebut dengan sempurna membuktikan keandalan sistem senjata strategis bawah air dan kemampuan serangan fatalnya,” kata KCNA.
Beberapa analis skeptis apakah kendaraan bawah air siap untuk digunakan tetapi KCNA mengatakan sistem itu akan membantu menahan aksi militer terhadap Korea Utara.
Foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah menunjukkan objek besar berbentuk torpedo berwarna gelap serta jejak lintasan objek di bawah air dan ledakan terlihat di permukaan laut.
Korea Utara telah secara teratur menguji berbagai senjata selama berbulan-bulan dan meningkatkan aktivitasnya dalam beberapa pekan terakhir sebagai tanggapan atas latihan militer bersama AS-Korea Selatan.
Dalam beberapa minggu terakhir, mereka telah meluncurkan hulu ledak nuklir baru yang lebih kecil dan menembakkan rudal balistik antarbenua yang mampu menyerang di mana saja di Amerika Serikat.
REUTERS
Pilihan Editor: Pakistan Luncurkan Operasi Militer Baru terhadap Militan ISIS
