Saberi sebenarnya telah tinggal di Iran selama enam tahun. Dia mulai ditahan pada Januari lalu saat dia sedang membeli minuman beralkohol, yang dianggap ilegal di negara muslim tersebut. Saberi, yang kelahiran Amerika dan masih ada darah Jepang ini menjadi reporter di Iran untuk National Public Radio (NPR), BBC dan Fox News.
Pada Bulan Maretlalu, menteri luar Iran mengatakan bahwa tanda pengenal pers yang dimiliki Saberi telah dicabut pada tahun 2006. Selanjutnya, dia dianggap bekerja secara ilegal sejak itu.
Pada awal bulan ini, Jaksa Iran Hassan Haddad mengatakan Saberi telah melakukan aktifitas mata-mata dengan menyaru sebagai wartawan. Akhir bulan lalu, orang tua Saberi telah mencoba mendatangi pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamaeni untuk membebaskan Saberi.
Kini nasib Saberi sudah seperti telur di ujung tanduk. Meskipun presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyatakan kepada jaksa untuk memberikan hukuman seadil-adilnya kepada Saberi.
REUTERS| NUR HARYANTO