TEMPO.CO, Jakarta - Anwar Ibrahim mengatakan, dia akan menunjukkan bukti bahwa Dr Mahathir Mohamad selama menjadi PM Malaysia memperkaya keluarganya. Pernyataan yang membuat dirinya disomasi, dikemukakannya dalam kongres Partai Keadilan Rakyat (PKR),
Di kongres, Anwar melontarkan pukulan terselubung dengan menyatakan Mahathir, yang menjabat sebagai PM Malaysia selama 22 tahun di bawah Barisan Nasional dan 22 bulan lainnya ketika Pakatan Harapan berkuasa pada 2018, telah memperkaya keluarganya selama dia berkuasa.
Pada 28 Maret 2023, Mahathir mengungkapkan bahwa pengacaranya telah meminta Anwar mencabut pernyataannya dalam waktu tujuh hari.
“Saya tidak mau melawan, (Mahathir) meminta saya untuk menjawab, maka saya akan menjawab. Dia mau bukti, saya kasih (bukti), tidak masalah,” kata Anwar dalam dialog dengan mahasiswa Universiti Teknologi Mara di Shah Alam, Jumat, 7 April 2023, seperti dikutip FMT.
Seorang peserta telah bertanya kepada Anwar tentang tindakan selanjutnya setelah surat permintaan yang dikirim oleh Mahathir.
Anwar mengakui bahwa Mahathir telah berkontribusi pada pembangunan Malaysia, tetapi menyatakan bahwa mantan perdana menteri tersebut juga telah melakukan beberapa kerusakan pada negara tersebut, terutama dalam menciptakan persepsi negatif terhadap orang Melayu.
“Dia mengklaim bahwa orang Melayu itu malas, tidak tahu berterima kasih dan pelupa. Benarkah ini budaya melayu? Jawabannya tidak,” katanya.
Pada hari Selasa, pengacara Anwar mengatakan mereka akan menanggapi surat permintaan Mahathir pada 17 April. Anggota parlemen Puchong, Gobind Singh Deo, akan bertindak sebagai penasihat utama Anwar.
Seperti dilansir Channel NewsAsia Rabu 29 Maret 2023, Mahathir melayangkan surat somasi pada Senin yang berisi semua permintaannya. "Meskipun Perdana Menteri tidak menyebut nama saya dalam pidatonya, jelas dia merujuk pada saya," kata Mahathir.
"Siapa lagi yang memimpin negara ini selama 22 tahun ditambah 22 bulan lagi sebagai perdana menteri," ujar dia.
Mahathir dalam konferensi pers menegaskan dirinya mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum, jika Anwar tidak menanggapi somasinya.
FMT | CNA
Pilihan editor Rusia Prihatin atas Serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa