TEMPO.CO, Jakarta - Yahudi identik sebagai agama yang banyak dianut oleh masyarakat Israel. Meskipun jumlah penganutnya tidak sebanyak Islam dan Kristen, namun Yahudi juga termasuk salah satu agama terbesar di dunia. Bagaimanakah ritual agama Yahudi?
Sekilas Mengenai Yahudi
Melansir dari britannica, Yahudi merupakan agama monoteistik berkembang di antara bangsa Ibrani kuno. Mereka tidak percaya jika Yesus adalah anak Tuhan. Para pemeluknya menyembah satu tuhan. Mereka juga mengimani Ibrahim, Musa, Daud sebagai nabi.
Di sisi lain Yahudi dalam kehidupan masyarakat internasional memiliki peran sebagai agama yang memiliki corak keberagamaan tertentu yang berbeda dengan agama-agama lainnya. Selama 3000 tahun kekuatan spiritual juga intelektual, yang kini disebut agama telah dimiliki oleh Bangsa Yahudi. Keberadaan Agama Yahudi termasuk agama besar dunia yang diklasifikasi dalam agama Ibrahim atau Abrahamic Religion bersama dengan Kristen dan Islam.
Meskipun agama Yahudi memang identik dengan Israel, namun tidak semua orang Israel menganut keyakinan tersebut. Menurut data dari Israel Central Bureau of Statistics, ada hampir 9 juta warga Israel. Meskipun warga Yahudi adalah mayoritas di negara Israel atau sekitar 70 persen yang membuat negara ini menjadi satu-satunya negara di dunia yang berpenduduk mayoritas Yahudi, tetapi ada sejumlah suku-bangsa lain yang mendiami kawasan ini dan memeluk agama lain.
Contohnya lebih dari 20 persen warga Israel adalah Arab, termasuk masyarakat Arab Yerusalem Timur dan komunitas Arab Badui Naqab. Kelompok lain yang cukup besar di Israel adalah Druze (hampir 2 persen), kemudian disusul suku-bangsa Aram, Armenia, Assyria, Circassia, Samarita, dan Maronite. Data penduduk ini belum termasuk para "imigran gelap” dari sejumlah negara di Afrika.
Mengutip dari Tempo, Yahudi atau yang juga disebut Yudaisme memiliki tiga cabang sekte, yakni Yudaisme Konservatif, Yudaisme Ortodoks, dan Yudaisme Reformasi. Ada 14 juta orang yang bersedia mempelajari Yudaisme. Mereka hanya mempercayai satu Tuhan, tetapi menafsirkan kitab suci dengan praktiknya berbeda-beda. Pada tahun 2022 lalu, World Population Review menempatkan Yahudi sebagai agama dengan penganut terbanyak kedelapan di dunia.
Ritual Dalam Yahudi
Menurut jurnal UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang berjudul “Agama Yahudi Sebagai Fakta Sejarah dan Sosial Keagamaan”, para penganut Yahudi hanya menyembah kepada Tuhan Yahweh. Ada beragam bentuk ritual keagamaan dalam Agama Yahudi, baik yang berbentuk personal maupun kolektif.
Bentuk ritual individu atau personal antara lain berdoa yang dalam bahasa Hebrew biasa disebut terpillah dan tzedakah atau yang dikenal dengan sedekah. Sedangkan bentuk ritual kolektif diantaranya doa komunal, dan membaca gulungan Taurat.
Doa-doa tersebut dilakukan baik di Sinagog maupun di rumah. Waktu yang digunakan untuk aktivitas berdoa dilakukan pada setiap hari dan perayaan tertentu. Banyak perayaan sebagai ritual keagamaan dalam Agama Yahudi yang dilakukan pada saat-saat tertentu, diantaranya sabath, berith, bat Mitzvah, pernikahan, kematian, rosh Hashanah, yom kippur, sukkot, pesach, Shavuot, Hanukkah, purim dan tishah av.
Kemudian ada juga penambahan ritual dalam Agama Yahudi yang berhubungan dengan peristiwa politik seperti Yom ha-Sho’ah, yaitu hari holocaust dikenal untuk memperingati penindasan bangsa Israel oleh Nazi Jerman. Serta Yom ha-Atzma’ut, yakni hari kemerdekaan dikenal untuk memperingati pendirian Negara Israel.
Perbedaan Dengan Islam Dan Kristen
Sebagai komunitas Agama, penganut Agama Yahudi berbeda dengan Kristen dan Islam. Perbedaan tersebut dikarenakan konsep keyakinan, prilaku dan pengalaman keagamaan. Kebanyakan orang-orang Yahudi menolak keberadaan Yesus sebagai juru selamat.
Mereka beranggapan bahwa Juru Selamat yang benar akan membawa keselamatan, tidak memerlukan “kedatangan kedua”. Para penganut Agama Yahudi meyakini bahwa konsep Trinitas merupakan hal yang bertentangan dengan keesaan Tuhan, terutama keyakinan Kristen bahwa Yesus adalah Anak Tuhan.
Begitu pula dengan agama Islam, umat yahudi juga tidak mengakui beberapa ajaran di agama tersebut. Mereka menganggap bahwa Nabi Muhammad tidak sesuai dengan harapan mereka tentang seorang yang dinantikan.
Berbagai keterangan menyebutkan, jika Yahudi meragukan Muhammad karena menyampaikan wahyu dalam bahasa Arab. Meski pesan dalam Alquran ada pesan yang mirip dengan kitab terdahulu agama mereka atau Taurat.
Pilihan Editor: Ekstrimis Yahudi Serbu Masjid Al Aqsa, Dilindungi Polisi Israel
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.