TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu, seorang wanita berusia 54 tahun di Kuala Lumpur, Malaysia, memenangkan RM16,3 juta atau Rp 55 miliar dalam permainan Magnum 4D Jackpot setelah memilih dua dari tiga angka teratas dalam undian 29 Maret 2023. Lantas, apakah di Malaysia undian atau lotre diperbolehkan?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), undian atau lotre merupakan sebuah upaya mendapatkan uang atau hadiah berupa barang dan sebagainya dari undian. Menurut Online Etymology Dictionary, kata lotre atau lottery dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Italia yaitu lotteria atau lotto pada 1560-an yang berarti banyak.
Bisa dikatakan juga bahwa istilah lotre berasal dari bahasa Inggris lama yaitu hlot yang sekarang menjadi lot (banyak). Di Prancis lotre disebut loterie yang berasal dari bahasa Belanda loterje. Sebelumnya, loterie dan loterje digunakan untuk mengumpulkan uang bagi beberapa negara tujuan atau amal.
Undian atau Lotre di Malaysia
Dikutip dari straitstimes.com, edisi 6 Januari 2021, pemerintah Malaysia telah meningkatkan pengundian lotre khusus yang akan dilakukan oleh perusahaan perjudian, meskipun partai Islam Parti Islam SeMalaysia (PAS), yang merupakan bagian dari koalisi Perikatan Nasional (PN) yang berkuasa sekitar 2020-2022 telah memberi sikap anti-judi.
Pembatasan yang dipicu oleh pandemi Covid-19 disebut sangat menghambat pergerakan ekonomi nasional. Oleh karena itu, saat pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin yang didominasi oleh suku Melayu-Muslim mengatur ulang jumlah pengundian khusus menjadi 22 kali dalam satu tahun. Ini jauh lebih tinggi dari jumlah undian yang diizinkan oleh pemerintahan Pakatan Harapan (PH) sebelumnya.
Pengundian khusus yang merupakan tambahan khusus untuk tiga pengundian yang diizinkan secara reguler per minggu, biasanya melibatkan pot pemenang yang jauh lebih besar. Pemerintah membebankan pajak tambahan pada mereka yang membeli tiket undian khusus, memberikan pendapatan tambahan di atas pajak perjudian reguler.
Pengundian khusus pertama kali diperkenalkan selama PM Tun Dr Mahathir Mohamad pada tahun 1999, dengan hasil dari pengundian berkontribusi pada dana khusus untuk membantu mereka yang terkena dampak wabah virus Nipah di Malaysia pada tahun 1998.
Selama dua dekade berikutnya, pengundian tetap berjalan dengan total 22 kali dalam satu tahun. Hasil undian lantas dikonsolidasikan dengan pendapatan pemerintah. Tetapi ketika pemerintah PH, yang juga dipimpin oleh Mahathir, memenangkan kekuasaan federal pada 2018, jumlah pengundian dikurangi menjadi 11 pada 2019. Pengurangan terus dilakukan hingga hanya delapan pengundian yang diizinkan pada 2020.
Perjudian dilarang dalam Islam, dan hasil dari perjudian didefinisikan sebagai pajak dosa, bersama dengan penjualan tembakau dan alkohol. Namun, kontribusi industri perjudian terhadap pajak dosa Malaysia telah meningkat.
Sebagai informasi, Malaysia melegalkan perjudian-perjudian kasino bertaraf internasional. Perjudian kasino itu lokasinya terletak di Genting Highland yang tidak jauh dari Kuala Lumpur. Pecandu judi dari berbagai belahan dunia ada di sana semua. Bahkan tempat ini juga kerap dikunjungi para selebriti dunia.
Kawasan Genting Highland ini memiliki otoritas tersendiri yang diizinkan pemerintah Malaysia. Pengelola kawasan tersebut dibenarkan memiliki pengamanan tersendiri. Namun, aturan di kawasan lokalisasi ini melarang masyarakat Malaysia khususnya yang beragama Islam untuk berjudi ataupun memasuki wahana berjudi wilayah ini. Namun bagi masyarakat Malaysia non muslim diperbolehkan untuk bermain judi.
STRAITTIMES | FTM
Pilihan editor : Pria Malaysia Ditahan, Hina Kerajaan di Facebook
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
