TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Darat AS memberikan kontrak produksi multi-tahun kepada Lockheed Martin Corp untuk pembelian rudal dari udara ke darat Joint-Air-to-Ground Missiles (JAGM) dan rudal Hellfire, dalam kesepakatan bernilai $4,5 miliar atau sekitar Rp67 triliun.
Kontrak, yang akan memiliki nilai total $439 juta pada tahun pertamanya, adalah salah satu program multi-tahun pertama untuk amunisi presisi, karena Pentagon berupaya membangun stok dengan harapan dapat menghalangi meluasnya pengaruh China.
Program Joint Air-to-Ground Missile (JAGM) merupakan tindak lanjut dari gagalnya program Joint Common Missile AGM-169 yang dibatalkan karena pemotongan anggaran. Hellfire adalah sebuah peluru kendali udara ke permukaan untuk pertempuran anti-tank.
Pada bulan Maret, Presiden Joe Biden meminta $842 miliar untuk Pentagon dan $44 miliar untuk program terkait pertahanan di Biro Investigasi Federal, Departemen Energi, dan lembaga lainnya. Proposal anggaran 2024 adalah $28 miliar lebih besar dibandingkan dari $858 miliar tahun lalu.
Lockheed dalam siaran pers Senin, 3 April 2023, menambahkan kontrak tersebut juga menawarkan tiga tambahan proyek lanjutan yang akan dimulai pada akhir 2023, dengan total nilai kontrak hingga $4,5 miliar selama empat tahun ke depan.
Baca Juga:
Program JAGM mengantisipasi "peningkatan yang signifikan" dalam permintaan internasional untuk sistem senjata tersebut, kata Lockheed Martin.