Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Youtuber Inggris Ditangkap Taliban di Afghanistan, Sering Pergi ke Tempat Berbahaya

Reporter

Lord Miles Routledge. Instagram
Lord Miles Routledge. Instagram
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - LSM asal Inggris, Presidium Network menyatakan tiga pria Inggris telah ditahan oleh Taliban di Afghanistan. Menurut Kementerian Luar Negeri Inggris, ketiga warna negara yang ditahan di Afghanistan itu belum berhasil dikontak.  "Kami bekerja keras untuk mengamankan kontak konsuler dengan warga negara Inggris yang ditahan di Afghanistan dan kami mendukung keluarga," ujar Kementerian Luar Negeri Inggris dalam sebuah pernyataan.

Scott Richards dari Presidium Network mengatakan kepada Sky News bahwa ketiga pria Inggris itu dalam keadaan sehat. “Kami yakin mereka dalam keadaan sehat dan dirawat dengan baik. Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa mereka telah mengalami perlakuan negatif seperti penyiksaan. Kami diberitahu bahwa mereka sebaik yang diharapkan dalam keadaan seperti itu."

Laporan media menyebut pria itu sebagai petugas medis amal Kevin Cornwell, 53, seorang manajer hotel yang tidak disebutkan namanya untuk pekerja bantuan dan bintang YouTube Miles Routledge. Presidium di Twitter mendesak Taliban untuk mempertimbangkan apa yang disebutnya sebagai kesalahpahaman dan membebaskan orang-orang ini.

Dilansir dari The Telegraph, Miles Routledge adalah seorang Youtuber Inggris yang sering melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang dianggap berbahaya. Ia ditahan oleh unit kontra-intelijen Taliban yang ditakuti di Kabul.

Miles Routledge, 21 tahun dari Birmingham yang dipanggil 'Lord Miles', memiliki lebih dari 140.000 pengikut di Twitter. Ia sering mengklaim dirinya sebagai orang yang akan "pergi ke tempat paling berbahaya di Bumi untuk bersenang-senang".

Routledge ditangkap pada 2 Maret, bersama dengan dua warga negara Polandia bernama Adrian Wojcik, 22, dan Roman Bilski, 24. Mereka ditahan untuk diinterogasi lebih lanjut, kata seorang sumber diplomatik senior Eropa kepada The Telegraph.

Seorang petugas keamanan Taliban mengkonfirmasi penangkapan beberapa orang asing minggu lalu. Pejabat itu menambahkan bahwa kelompok itu ditemukan ikut serta dalam "kegiatan mencurigakan" dan ditahan di departemen kontra intelijen Taliban di Kabul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini bukan pertama kalinya Routledge mengunjungi Afghanistan. Agustus lalu, blogger itu menerima kritik luas karena mengunjungi Kabul selama pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban yang sedang berlangsung. Dia memperoleh tempat dalam penerbangan evakuasi Angkatan Darat Inggris ke Dubai sementara ribuan warga Afghanistan yang telah bekerja bersama pasukan Inggris di negara itu tertinggal. 

Tidak jelas mengapa Routledge, yang belajar fisika di universitas Loughborough, kembali melakukan perjalanan ke Afghanistan. Namun dia diyakini kembali ke Afghanistan untuk diunggah ke akun media sosialnya.

Agustus lalu, Routledge memposting video pertemuannya dengan seorang tersangka penembak Taliban di kota Jalalabad setelah membual memasuki Afghanistan dengan dokumen palsu. Video ini memiliki lebih dari satu juta penayangan di YouTube. 

Dalam rekaman yang sama, Routledge terlihat menembakkan beberapa senjata otomatis dengan seorang pejuang Taliban dan seorang anggota mafia lokal, yang dia gambarkan sebagai "sangat menyenangkan". Video lain di saluran Routledge menunjukkan dia berusaha menyelinap ke Amerika Serikat dari Meksiko dan menghabiskan 48 jam tanpa rumah di New York City.

REUTERS | AL ARABIYA | THE TELEGRAPH 

Pilihan Editor: Adik Kim Jong Un Tuduh Ukraina Berambisi Punya Senjata Nuklir

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tasyi Athasyia Makin Diserang Netizen Usai Diduga Tidak Bayar Gaji Eks Karyawan

14 jam lalu

Tasyi Athasyia. Instagram/@tasyiiathasyia
Tasyi Athasyia Makin Diserang Netizen Usai Diduga Tidak Bayar Gaji Eks Karyawan

Tasyi Athasyia justru semakin diserang netizen setelah mengaku permasalahannya telah selesai dengan eks karyawan.


Sempat Dilarang, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintahan

14 jam lalu

Ilustrasi CCTV. Venaldie.com
Sempat Dilarang, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintahan

Inggris akhirnya akan mencopot CCTV buatan China setelah tahun lalu melarang pengggunaannya di gedung-gedung sensitif karena alasan keamanan.


Susul Australia, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

15 jam lalu

Ilustrasi CCTV. Robustel.com
Susul Australia, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

Inggris susul langkah Australia untuk copot CCTV buatan China karena sejumlah kekahwatiran soal keamanan dan privasi.


UNICEF Prihatin atas Laporan Lembaga Bantuan Dilarang dari Pendidikan Afghanistan

15 jam lalu

Seorang siswa sekolah dasar kelas 4 di Kabul, Afghanistan, 25 Oktober 2021. Taliban melarang perempuan mengakses pendidikan sekolah menengah. REUTERS/Zohra Bensemra/File Photo
UNICEF Prihatin atas Laporan Lembaga Bantuan Dilarang dari Pendidikan Afghanistan

Jika laporan itu benar, UNICEF memperkirakan ratusan ribu siswa Afghanistan terpengaruh dan sulit mendapatkan pendidikan berkualitas.


Kepala Kepolisian London Minta Maaf pada LGBT, Ini Sebabnya

22 jam lalu

Para peserta mengikuti Pride London Parade tahunan yang menyoroti isu-isu komunitas gay, lesbian dan transgender, di London, Inggris 25 Juni 2016. REUTERS/Peter Nicholls -
Kepala Kepolisian London Minta Maaf pada LGBT, Ini Sebabnya

Kepala Polisi Metropolitan London meminta maaf kepada komunitas LGBT+ atas kegagalan di masa lalu.


Inggris akan Singkirkan CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

1 hari lalu

Ilustrasi kamera pengintai terlihat di area Kings Cross di London, Inggris, 14 Agustus 2019. REUTERS/Hannah McKay
Inggris akan Singkirkan CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

Inggris akan menyingkirkan CCTV buatan China dari gedung-gedung pemerintah yang dianggap sensitif.


Inggris Berang Cina Dirikan Kantor Polisi Tak Resmi, Perintahkan Ditutup

1 hari lalu

Seorang perwira polisi Cina di tepi jalan dekat tempat yang secara resmi disebut pusat pendidikan kejuruan di Yining di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Cina, 4 September 2018. /Thomas Peter/File Photo
Inggris Berang Cina Dirikan Kantor Polisi Tak Resmi, Perintahkan Ditutup

Cina dituduh mendirikan kantor polisi tak remsi di berbagai negara. Salah satunya di Inggris.


Inggris Enggan Salahkan Rusia, Kerahkan Intel Selidiki Jebolnya Bendungan Ukraina

1 hari lalu

Gambar satelit menunjukkan Bendungan Nova Kakhovka di wilayah Kherson, Ukraina 5 Juni 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Inggris Enggan Salahkan Rusia, Kerahkan Intel Selidiki Jebolnya Bendungan Ukraina

Ukraina dan Rusia saling tuding ihwal jebolnya bendungan Kakhovka di Kherson. Inggris tak mau buru-buru menyalahkan Rusia.


Pangeran Harry Sebut Pers Berlumuran Darah, Ini Sebabnya

2 hari lalu

Pangeran  Harry, Duke of Sussex, menghadiri upacara penobatan Raja Charles dan Ratu Camilla Inggris di Westminster Abbey, di London, Inggris 6 Mei 2023. REUTERS/Phil Noble/Pool
Pangeran Harry Sebut Pers Berlumuran Darah, Ini Sebabnya

Pangeran Harry menuding pers berlumuran darah karena meretas telepon dan kegiatan melanggar hukum lainnya demi membuat berita tentang dirinya.


PBB Potong Bantuan Kemanusiaan untuk Afghanistan Jadi Rp48 Triliun

3 hari lalu

Warga Afghanistan membawa karung beras, sebagai bagian dari bantuan kemanusiaan yang dikirim China ke Afghanistan, di sebuah pusat distribusi di Kabul, Afghanistan, 7 April 2022. REUTERS/Ali Khara
PBB Potong Bantuan Kemanusiaan untuk Afghanistan Jadi Rp48 Triliun

Semula, anggaran PBB untuk Afghanistan mencapai Rp69 triliun di awal tahun ini.